Bisa Jadi Peringatan Panglima TNI dan Kapolri Ditujukan kepada Habib Rizieq

Senin, 16 November 2020 – 14:14 WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab saat tiba di dekat rumahnya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (10/11). Foto: M Amjad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Imbauan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis agar semua pihak menjaga persatuan dan patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19 tidak bisa dipisahkan dari keberadaan Habib Rizieq Shihab.

Diketahui, ada dua agenda mengenai Rizieq yang mengundang kerumunan massa di tengah pandemi ini, yaitu saat kepulangannya dan acara pernikahan sang anak dirangkaikan dengan Maulid Nabi.

BACA JUGA: Panglima TNI Konpers Dikawal 4 Komandan Pasukan Khusus, Pengamat: Ini Tanda Tanya Besar

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah mengatakan, Panglima TNI dan Kapolri ingin memberi sinyal kepada Rizieq dan pendukungnya agar mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Bisa saja ini pengingat publik, dari Polri dan TNI, jika akan ada kerumunan massa dalam jumlah besar, terlebih ada wacana gerakan massa memperingati aksi 212 yang akan digelar," kata Dedi kepada JPNN.com, Senin (16/11).

BACA JUGA: HUT ke-75 Brimob, Panglima TNI Beri Pesan Khusus untuk Polri

Selain itu, kata Dedi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga tidak memberikan izin terkait kegiatan yang menghimpun massa.

Di samping itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion itu memandang harusnya Rizieq sebagai tokoh bisa melihat kepentingan bangsa yang lebih besar.

BACA JUGA: Tegang, Panglima TNI Sampai Dikawal Pangkostrad dan 4 Komandan Pasukan Khusus

Di tengah pandemi ini, semua pihak harus berkontribusi dan bergotong royong menjaga protokol kesehatan.

"HRS pun seharusnya bijak membaca kondisi naaional kita, di tengah pandemi seharusnya mengedepankan kenyamanan bersama, bukan saling mengedepankan ego," kata Dedi.

Di luar itu, lanjut Dedi, polisi serta pemerintah juga harus tegas dengan segala pelanggaran di tengah pandemi ini. Hal itu untuk memastikan negara tetap mengedepankan hukum kepada siapa pun yang melanggar.

"Aktivitas masyarakat berhimpun juga melihat dari cara pemerintah mengelola larangan, selama kepolisian tidak bertindak tegas dan adil, maka akan sulit untuk membuat masyarakat lain patuh," kata dia.

Seperti diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendadak memberikan pernyataan terkait pentingnya persatuan dan kesatuan demi menjaga stabilitas nasional, di Subden Denma Mabes TNI, Jl. Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11) malam.

Dalam mengeluarkan pernyataannya, Panglima Hadi didampingi atau dikawal jenderal-jenderal penting di tubuh TNI.

Ada Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Eko Margiyono. Kemudian, Komandan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI, Mayjen Richard TH. Tampubolon. Ada lagi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen Mohamad Hasan. Lalu ada Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen Suhartono. Serta Komandan Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) Marsda Eris Widodo Yuliastono.

Pernyataan tegas dari Panglima TNI ini keluar setelah beberapa hari belakangan muncul di media sosial anggotanya mengunggah video yang terkesan mendukung tokoh masyarakat.

"Tidak satu pun, tidak satu pun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan, terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia," kata Marsekal Hadi Tjahjanto.

Di hari yang sama juga, Kapolri Jenderal Idham Azis mengimbau semua pihak untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Hal itu bertujuan untuk menghindari penularan virus corona.

"Dalam suasana pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini, saya imbau agar semua pihak mematuhi protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker, jaga jarak aman dengan orang lain, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan massa," kata Idham di rumah dinasnya. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler