Bisa Menyebabkan Kanker, Ini Bahaya Menggunakan Skincare Secara Berlebihan

Jumat, 12 Februari 2021 – 10:40 WIB
Ilustrasi merawat wajah. Foto: Pexel/Antara

jpnn.com, JAKARTA - TENTU kosmetik membuat Anda terlihat cantik, tetapi berlebihan menggunakan produk semacam itu bisa merusak kesehatan Anda, misalnya kanker.

Menurut ahli kulit Dr. Allison Arthur dan Dr. Lisa Garner, penyebab kanker kulit bisa bermacam-macam, selain dari penggunaan skin care dan alat kosmetik berlebihan.

BACA JUGA: Rekomendasi Skincare dengan Kandungan Bahan Alami  

Menurut laman Genpi.co, biasanya hal ini disebabkan karena kurang jeli memilih bahan yang aman untuk kulit sehingga bisa memicu iritasi.

Garner mengimbau untuk bisa melihat tanda-tanda perubahan aneh pada kulit dari pemakaian produk skin care dengan kandungan bahan berbahaya.

BACA JUGA: Atasi Bekas Jerawat Membandel dengan Skincare Alami dari Aizen

Jika terdapat tanda tersebut, sebaiknya dihentikan dan segera konsultasi dengan dokter.

" Saya sudah pernah menerima keluhan banyak hal di daerah jenggot pada pasien laki-laki," kata Garner

BACA JUGA: 7 Manfaat Daun Kersen, Salah Satunya Turunkan Risiko Kanker

" Tempat ini membuat mereka sakit setiap kali mencukurnya. Itu akan menjadi perhatian bagi saya, dan itu adalah tempat yang hampir selalu saya biopsi, meskipun tidak terlalu besar," terang Garner.

Secara umum, Garner selalu menerima keluhan pasien menderita sakit pada bagian ini.

Timbul benjolan kecil, mereka pikir itu adalah jerawat dan gampang hilang.

Namun muncul lagi dan berdarah. Arthur menambahkan, dalam beberapa kasus tanda-tanda kanker yang bisa terlihat seperti "benjolan mutiara".

Benjolan ini bisa berwarna merah jambu, merah, putih, cokelat, hitam, atau cokelat.

" Tanda-tanda lain dari kanker kulit sel basal termasuk bintik-bintik merah yang teriritasi, kulit berubah warna merah muda dengan pusat-pusat berkerut, luka-luka, bernanah seperti bekas luka," imbuhnya.

Menurut American Academy of Dermatology, melanoma bisa muncul dalam tahi lalat. Tahi lalat yang telah berubah dalam ukuran, bentuk, atau warna.

Mungkin mencurigakan jika tahi lalat memiliki beberapa warna atau warna yang tidak biasa seperti merah, putih, biru, atau hitam.

The National Cancer Institute menggunakan akronim yang berguna untuk mengingat semua perubahan tahi lalat yang berpotensi terjadi: ABCDE.

A singkatan asimetri. Dalam melanoma, dua sisi tahi lalat sering tidak cocok.

-B adalah singkatan dari perbatasan. Sebuah melanoma biasanya memiliki perbatasan yang tidak teratur.

-C adalah singkatan dari warna, karena melanoma biasanya tidak rata dalam warna.

-D adalah singkatan dari diameter. Peningkatan ukuran mol, atau diameter, bisa menunjukkan melanoma.

-E berarti berevolusi. Hati-hati dengan tahi lalat yang berubah seiring waktu.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler