Bisnis Gadai Tidak Terpengaruh Harga Emas

Sabtu, 17 Agustus 2013 – 04:22 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Tahun ini, harga emas mengalami penurunan dibanding 2012. Meskipun demikian, bisnis gadai emas tidak mengalami penurunan. Tahun ini, pertumbuhan omzet industri gadai emas bisa naik 10 persen atau menjadi Rp 110 triliun.

Micro and Small Banking Director PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Hanawijaya mengatakan sebagian besar masyarakat Indonesia masih menganggap emas adalah investasi yang aman. Mereka tidak akan melepas logam mulia dalam jangka pendek.

BACA JUGA: Kepemilikan Asing di Bursa Membesar

"Apalagi, harga sedang turun. Lebih baik digadaikan, sehingga masih memiliki emas," katanya usai meresmikan Konter Layanan Gadai (KLG) di Kantor Cabang Bank Mandiri Kembang Jepun, Surabaya, kemarin

Ini yang membuat BSM melakukan penetrasi pasar layanan gadai emas dengan bersinergi dengan induk perusahaan PT Bank Mandiri Tbk. Konter layanan gadai (KLG) satu atap dengan outlet-outlet Bank Mandiri.

BACA JUGA: LOreal Beli Pabrik Kosmetik Tiongkok

"Tahun ini, kami baru membuka empat KLG di cabang Bank Mandiri. Pertama Surabaya, menyusul satu di Makassar, dan dua Jakarta," tuturnya.

Hanawijaya menyebut target KLG Bank Mandiri selama setahun adalah Rp 15 miliar. Pada awal tahun, BSM telah menggandeng PT Pos Indonesia untuk membuka KLG. Dari 50 unit, sudah 20 KLG yang telah beroperasi. Pembiayaan yang sudah disalurkan mencapai Rp 50 miliar. "Sinergi ini membuat, kami tidak perlu ekspansi membuka kantor baru," cetusnya.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Komit Jaga Pertamina dari Godaan

Menurut Hanawijaya aturan BI tentang pembatasan gadai emas maksimal Rp 250 juta serta, tenor pembiayaan empat bulan yang dapat diperpanjang maksimal dua kali membuat omzet gadai anjlok tajam. Saat, booming pada 2010 sampai 2011, BSM bisa membukukan omzet Rp 12,5 triliun dalam tempo 14 bulan. " Sekarang, kami membidik level menengah bawah. Ini yang harus memperpanyak kantor layanan untuk mendekati pasar," ujarnya.

Tahun lalu, omzet gadai emas BSM membukukan Rp 3,8 triliun. Sampai semester pertama 2013, mereka telah mencapai Rp 2,7 triliun. "Target BSM tahun ini adalah Rp 4,5 triliun," katanya.

Senior Vice President Change Management Office Bank Mandiri Buntoro mengatakan pembukaan KLG diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis Bank Mandiri Group. Sinergi selanjutnya adalah pembukaan tabungan BSM yang bisa dilakukan di outlet Bank Mandiri.

Program ini akan diluncurkan pada November mendatang. "Sinergi berpotensi menciptakan business opportunity yang lebih besar untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kapitalisasi Bank Mandiri," papar Buntoro.(dio)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masuk Fortune 500, Pertamina Pasang Banner Berukuran Jumbo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler