jpnn.com - Pandemi virus corona membuat bisnis vendor ponsel asal Korea Selatan, Samsung, terganggu. Tidak saja penjualan ponsel pintar tetapi juga perangkat elektronik.
Kepala Eksekutif Samsung, Kim Kinam, menyampaikan corona dan perang dagang Amerika-Tiongkok benar-benar menjadi pukulan bagi Samsung.
BACA JUGA: Samsung Galaxy M31 Resmi Dijual, Harga Flash Sale Rp 3,4 Juta
"Pasar ponsel cerdas global diperkirakan akan mengalami kontraksi di tengah wabah (corona). Namun, permintaan terhadap ponsel 5G diprediksi akan meningkat," kata Presiden Bisnis Seluler dan Jaringan Samsung, dilansir dari Reuters.
Beberapa perusahaan elektronik, hardware dan software juga telah mengurangi target penjualan karena wabah corona.
BACA JUGA: Samsung Galaxy M21 Usung Baterai 6.000mAh
Kendati demikian, Samsung memutar otak untuk mencari jalan lain, salah satunya dengan menggenjot penjualan chip.
"Kami memperkirakan peluang baru di bidang-bidang seperti jaringan nirkabel 5G dan mobil otonom guna mendorong penjualan chip pada 2020," kata perusahaan.
BACA JUGA: Gubernur Anies Tetapkan Jakarta Berstatus Tanggap Darurat COVID-19
Saat pasar ponsel pintar menyusut, pasar chip yang berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap laba Samsung, diprediksi akan mengalami peningkatan permintaan.
Tahun lalu, pasar itu mengalami penurunan yang diperburuk oleh kelebihan pasokan dan ketegangan perang dagang Amerika-Tiongkok.
Tahun ini, Samsung juga akan fokus meningkatkan proses manufaktur daripada memperluas kapasitas. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha