BJ Habibie Nostalgia ke PT PAL Indonesia

Putarkan Video Ainun-Habibie, Karyawan Nangis

Minggu, 11 November 2012 – 11:03 WIB
Mantan Presiden RI BJ Habibie, Sabtu siang (10/11) kemarin bernostalgia ke PT PAL Indonesia. Di sana, kakek enam cucu itu, sempat memutar video yang berjudul Ainun dan Habibie. Cuplikan film yang akan diputar pada 20 Desember 2012 nanti, sempat meneteskan air mata karyawan PA PAL.

M NASARUDDIN ISMAIL, Surabaya

PT PAL Indonesia, tak lepas dari nama besar BJ Habibie, mantan presiden RI ke-3 itu. Sabtu siang kemarin, mantan Mensistek  yang dulu membawahi industri strategis seperti PT PAL ini, bernostalgia di sana. Kakek enam cucu itu, diterima oleh Dirut PT PAL Firmansyah, beserta seluruh direksi lainnya.

Sisa-sisa masa kejayaan BJ Habibie juga masih terlihat di sana. Diantaranya gedung berlantai tiga yang nilainya ratusan miliar rupiah, masih nampak mangkrak. Gara-gara krisis moneter, gedung yang semula untuk ruang kerja karyawan PAL tersebut, hingga sekarang belum bisa diteruskan pembangunannya.

Tapi bukan itu yang menarik dalam kunjungannya kali ini. Sambil menunggu waktu penerbangan pulang ke Jakarta, dia memutarkan sebuah cuplikan video yang berjudul Ainun dan Habibie. Cuplikan film yang akan diputarkan di layar lebar pada 20 Desember 2012 nanti itu, diperankan oleh Bunga Citra Lestari yang memerankan almarhumah Ainun, isteri BJ Habibie dan Reza Herlambang yang memerankan BJ Habibie.

Cuplikan film tersebut, disimpan Habibe di dalam laptopnya. Di dalam tas jinjingnya yang dibawa kemana-mana ini, terdapat dua buah laptop. Satu yang berisi rekaman video dan satu lagi diantaranya berisi lagu kenangannya dengan Ainun. Cuplikan film itu sempat membuat beberapa direksi dan pejabat di PT PAL ikut mencucurkan air mata. Bahkan Habibie sendiri, mengusap matanya dengan selembar tisu. “Waduh sedih juga kalau menonton film Pak Habibie," tutur salah seorang karyawati PT PAL sembari mengusap wajahnya.

Cerita Habibie, film yang merupakan cuplikan dari bukunya itu, disoting di Jakarta dan Jerman. Di antaranya terlihat hasil karya BJ Habibie, berupa pesawat di PT Dirganatara. Ada juga adegan yang menggambarkan betapa sayang Habibie terhadap isterinya yang tercinta.

Kadang-kadang dia kecup keingnya, dan ada juga adegan yang mengelus-elus rambut isterinya. Dari adegan tersebut, terlihat kalau ayah dua anak yang sudah dikaruniai enam cucu ini, sangat sayang kepada almarhum isterinya. Tapi gara-gara film tersebut, Habibie mengaku banyak dikritik teman-temannya termasuk almarhum adiknya sendiri. Bukan karena adegan porno, tapi isteri-isteri mereka iri dengan keseharian BJ Habibie.

Sebab, di dalam film tersebut menggaambarkan betapa cinta sejatinya Habie terhadap Ainun, isterinya. Begitu juga sebaliknya. "Saya dikritik teman-teman, termasuk adik saya sendiri. Saya katakan, kalau ingin seperti kami, jadikan isterimu itu seperti ainun, baru anda sebagai Habibie," ceritanya, sembari tertawa lebar.

Sebelum memutarkan cuplikan filmnya yang berjudul Ainun dan Habibie tersebut, dia memutarkan lagu yang dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari. Syairnya ditulis oleh Meliguslao. Dia mengutip dari bukunya.

Lagu yang berjudul Cinta Sejati tersebut, di antara syairnya berbunyi :

Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara semalam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat aku tak lagi disisimu
Kutunggu kau dikeabadian

Aku tak pernah pergi selalu ada dihatimu
Aku tak pernah jauh selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak menegaskan kucinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita

Saat aku tak lagi disisimu
Kutunggu kau dieabadian.

Reff
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun inssan Tuhan pasti tau
Cinta kita sejati

Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesucian cinta

Lagunya ini, dinyanyikan sendiri oleh Habibie di depan para direksi PT PAL, dan Rektor ITS Prof Dr Triyogi Yuwono. Agar bisa didengar oleh karyawan lain yang berada di ruang depan, lalu suara Habibie dipasang pengeras suara.

Berkat lagunya ini pula, diakui BJ Habibie bukunya laku keras. Yang membeli kalangan anak-anak muda. Tapi hasil penjualan bukunya tersebut, bukanlah masuk ke kantongnya. Tapi digunakan untuk bea siswa anak-anak yang kurang mampu.

Ketika ditanya cita-citanya ingin membesarkan PT PAL saat itu, BJ Habie yang lazim disapa Eang Rudy ini mengatakan karena rasa sakit hati terhadap Belanda. Sebab, Belanada menjelek-jelekan bangsa Indonesia yang tidak bisa membuat apa-apa. "Saya ingin tunjukkan, bahwa orang Indonesia itu bisa. Buktinya bisa membangun kapal dan pesawat," cerita Habibie.

Sebab itu, dia ikut merasa prihatin melihat perkembangan dua perusahaan dibawah naungan BUMN tersebut. "Sekarang perlu kerja keras lagi, agar kejayaan masa lalu bisa diperoleh kembali," tuturnya. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampanye Makanan Lokal, Ayam pun Harus Bahagia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler