Bjorka Mengeklaim Meretas Surat Menyurat Milik Presiden Jokowi, Kasetpres Bereaksi Tegas

Sabtu, 10 September 2022 – 20:27 WIB
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Foto: ANTARA/Bayu Prasetyo

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan bahwa informasi yang menyebutkan surat berlabel rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN), dan surat lainnya untuk Presiden Joko Widodo bocor di forum peretas (hacker) adalah informasi bohong

Heru menyatakan bhwa tidak ada surat dan dokumen untuk Presiden Jokowi yang bocor di internet.

BACA JUGA: So Sweet, Ringgo Buat Video Pesan untuk Bjorka

“Nanti pihak Sekretariat Negara akan menyampaikan. Tidak ada isi surat-surat yang bocor,” kata Heru saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (10/9), menanggapi informasi beredar yang menyebutkan surat dan dokumen untuk Presiden Jokowi telah diretas oleh akun beridentitas Bjorka.

Heru menambahkan beredarnya informasi bohong itu merupakan pelanggaran Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

BACA JUGA: Data Rahasia Presiden Jokowi Diduga Diretas, BSSN Gerak Cepat

Heru Budi yakin bahwa penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari siapa pelakunya. 

“Perlu saya tegaskan adalah itu sudah melanggar hukum UU ITE,” ungkap dia. 

BACA JUGA: Laju Pertumbuhan Pelaku Usaha Muda Meningkat Berkat Bantuan Jokowi

Sebelumnya, peretas dengan identitas Bjorka melalui grup Telegram mengeklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden Jokowi, termasuk surat dari BIN.

Klaim dari Bjorka tersebut kemudian diunggah oleh salah satu akun "DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence" di Twitter, yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler (trending topic) di media sosial itu hingga Sabtu pagi.

Dalam unggahan di Twitter itu disebutkan bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk surat yang dikirimkan BIN dengan label rahasia telah bocor.

Peretas dengan identitas Bjorka juga sebelumnya kerap mengeklaim telah meretas data terkait kependudukan Indonesia, seperti data registrasi "SIM Card Prabayar" dan data milik salah satu provider telekomunikasi. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler