JPNN.com

BKI Bersama Kemenhub Gelar Seminar The Fundamental of Ship Recycling

Kamis, 16 Januari 2025 – 13:53 WIB
BKI Bersama Kemenhub Gelar Seminar The Fundamental of Ship Recycling - JPNN.com
PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar seminar bertajuk The Fundamental of Ship Recycling di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/1). Foto dok BKI

jpnn.com, JAKARTA - PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai lead Holding BUMN Jasa Survei berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub menggelar seminar bertajuk The Fundamental of Ship Recycling di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/1).

Acara ini digelar untuk mengedukasi pemilik kapal dan galangan tentang praktik penutuhan kapal yang sesuai dengan regulasi, memperkenalkan layanan klasifikasi dan konsultasi inovatif.

BACA JUGA: BKI dan Turk Loydu Jalin MoU dalam Bidang Klasifikasi Kapal

Deputi Direktur Bisnis Manajemen Klasifikasi BKI, Arief Budi Permana menekankan pentingnya pemahaman terkait aturan penutuhan kapal sebagaimana pemberlakuan IMO Hong Kong Convention pada 26 Juni 2025 nanti sebagai tonggak global untuk memastikan proses ship recycling yang aman, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

“Mengapa ini penting? Karena setiap kapal yang tidak memenuhi persyaratan sesuai konvensi ini berpotensi besar menghadapi detensi ketika berada di pelabuhan negara-negara yang sudah mengadopsi regulasi tersebut. Sebagai perusahaan yang selalu berkomitmen mendukung industrimaritim Indonesia, BKI telah mengembangkan layanan Ship Recycling untuk membantu perusahaan memenuhi persyaratan tersebut. Melalui penerbitan Statement of Compliance (SoC)," ujar Arief.

BACA JUGA: Sambut Imlek, ANTAM Hadirkan Emas Edisi Tahun Ular Kayu, Cus Diborong!

Arief juga menyoroti manfaat strategis regulasi ini bagi Indonesia, termasuk peningkatan kredibilitas pelayaran nasional, penerapan circular economy melalui optimalisasi baja scrap, dan kontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sesuai strategi nasional dan global.

“Saya berharap seminar ini menjadi wadah bagi kita semua untuk memperkuat pemahaman dan kolaborasi, demi menciptakan praktik ship recycling yang aman, bertanggung jawab, dan mendukung keberlanjutan industri maritim Indonesia,” tutur Arief.

BACA JUGA: Waspada Modus Penipuan, TASPEN: Kami Ingatkan Seluruh Peserta Untuk Berhati-hati

Sementara itu, Capt. Hendri Ginting, yang diwakili oleh Kasubdit PMKK, Dr. Capt. Miftakhul Hadi menyampaikan apresiasi kepada BKI atas peran aktifnya dalam mendukung implementasi regulasi ini, serta mendorong terciptanya inovasi dan kolaborasi untuk memperkuat keberlanjutan industri maritim Indonesia.

“Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mendorong kemajuan industri maritim Indonesia yang aman, berkelanjutan, dan ramah lingkungan," terang dia.

Kepatuhan terhadap IMO Hong Kong Convention akan memperkuat posisi Indonesia dalam Tokyo MoU White List, meningkatkan reputasi internasional sektor pelayaran nasional.

“Tidak hanya itu, proses penutuhan kapal yang sesuai standar juga dapat mendukung target pengurangan emisi GRK Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen nasional dalam Paris Agreement serta IMO GHG Strategy 2050, yang bertujuan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor pelayaran internasional hingga 50% pada tahun 2050,” kata Miftakhul Hadi.

BKI sebagai badan klasifikasi nasional satu-satunya berperan penting dalam mendukung keselamatan, transisi ramah lingkungan dan keberlanjutan, serta melaksanakan amanah dari pemerintah untuk melakukan sosialisasi Guidelines dan Layanan terbaru terkait dengan penutuhan kapal.

BKI berkomitmen untuk memberikan pemahaman, akses informasi dan pengembangan kapasitas demi mendukung kepatuhan terhadap standar lingkungan dan keselamatan.

Melalui acara ini, BKI berharap tidak hanya memberikan pemahaman namun turut membuka peluang untuk menjalin kerja sama.

Melalui kegiatan ini, BKI berharap dapat memberikan wawasan mendalam sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk mendukung kemajuan industri maritim Indonesia yang aman, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler