jpnn.com, SEMARANG - PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai induk Holding Jasa Survei/IDSurvey menggelar pelatihan kompetensi welder (juru las) di SMK Negeri 10 Semarang.
Pelatihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan Keahlian Konstruksi Kapal siswa kelas XII.
BACA JUGA: Mendukung PMI, BKI Konsisten Gelar Aksi Donor Darah
“Industri perkapalan di negeri ini masih butuh banyak tenaga welder yang berkualitas tinggi. Kami berharap program pelatihan kompetensi welder di SMK Negeri 10 Semarang ini bisa melahirkan orang-orang seperti itu,” kata Kepala Unit TJSL BKI Rudy Sunaryadi dalam sambutannya, Selasa (23/5).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Cabang Pratama Klas BKI Semarang Aprianto memberikan apresiasi terhadap kegiatan pertama yang digelar di sekolah dengan melibatkan mereka dalam dunia industri.
BACA JUGA: SAH, INSA yang Diketuai Carmelita Hartoto jadi Anggota Penuh FASA
“Sebagai pelaku industri, kolaborasi ini bisa bernilai bagi mereka karena secara langsung dibimbing ahlinya. Sebelumnya, kegiatan pelatihan ini selalu diadakan di lingkungan industri, maka melalui kesempatan ini kami berharap semua adik-adik yang dibekali sertifikat kompetensi nantinya mampu untuk membawa siswa-siswi SMK Negeri 10 sukses di dunia kerja,” tuturnya.
Pelatihan kompetensi welder berlangsung pada 23-26 Mei 2023 dengan memfasilitasi 34 siswa-siswi kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal kelas XII.
BACA JUGA: Subholding Upstream Pertamina Raih 5 Penghargaan di Ajang APQA 2023
Kegiatan ini terdiri dari pemaparan materi kepada peserta, praktikum pengelasan material uji, penilaian hasil pengelasan dan pemberian sertifikat.
Tujuan diadakannya sertifikasi ini untuk meningkatkan kompetensi mereka di dunia kerja, sekaligus sebagai bukti bahwa hasil pekerjaan siswa-siswi tersebut telah memenuhi standar kualitas dan keamanan yang tinggi.
“Bagi kami, kesempatan ini merupakan anugerah untuk anak-anak kami karena mendapatkan materi terkait welder dari dari pelatihan hingga sertifikasi kompetensi. Kami harap, pelatihan ini bisa menjadi link dan match sekolah dengan sektor industri sehingga teori yang telah dipelajari sesuai dengan kebutuhan industri,” ungkap Kepala Sekolah SMK Negeri 10 Semarang Ardan Sirodjuddin.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada