jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Achmad Hafisz Tohir mengungkapkan AIPA dan negara-negara pengamat atau negara di luar ASEAN (observer countries) menyoroti peran penting AIPA dalam memajukan diplomasi parlemen.
Hal itu dilakukan bertujuan meningkatkan kerja sama, menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas.
BACA JUGA: Puan Dorong Peningkatan Investasi Tiongkok dan Singapura Lewat Diplomasi Parlemen
"Termasuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya di Asia Tenggara dan lainnya," kata Hafisz melalui keterangan yang diterima, Jumat (11/8).
Tidak hanya itu, lanjut Hafisz, dalam sidang umum ke-44 AIPA juga membahas bagaimana menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk meningkatkan kerja sama di kawasan Asia Tenggara.
BACA JUGA: Usai Sidang AIPA, Puan Maharani Ajak Delegasi Dangdutan Bareng KD dan Mulan Jameela
Tentunya berdasarkan prinsip konsensus, kesetaraan, kemitraan, konsultasi, dan saling menghargai dalam menghadapi tantangan kawasan yang kompleks.
"Perjanjian persahabatan dan kerja sama di Asia Tenggara (TAC) tetap menjadi norma yang mengikat secara hukum untuk hubungan antar negara di kawasan dan sekitarnya, menekankan prinsip universal hidup berdampingan secara damai dan hubungan persahabatan," paparnya.
BACA JUGA: Sidang Umum Ke-44 AIPA Rampung, Berikut Ini Resolusi yang Dihasilkan
Politikus dari Fraksi PAN ini juga mengungkap penegasan dari negara-negara ASEAN dan obsever countries akan komitmen regionalisme dan multilateralisme.
Menurut Hafisz, kedua hal tersebut harus ditegakkan sebagai prinsip utama dan kerangka kerja sama yang dapat memastikan inklusivitas, sifat berbasis aturan, transparansi, dan keterbukaan dengan penekanan pada saling menguntungkan dan menghormati. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi