jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan kesiapannya untuk melatih dan meningkatkan kompetensi masyarakat dalam memasuki pasar kerja melalui program di Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas .
“Melalui BLK Komunitas diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar mampu melahirkan SDM yang memiliki karakter baik sekaligus memiliki keterampilan berwirausaha,“ kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas (Binalattas) Kemnaker, Surya Lukita Warman dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker di Jakarta, Senin (21/10).
BACA JUGA: Tingkatkan Produktivitas Kerja, Kemnaker Budayakan 5S
Surya Lukita mengatakan pada tahun 2019 Kemnaker akan membangun dan mengembangkan BLK komunitas di 1000 lokasi. Sementara tahun 2020 ditargetkan terwujud 2000 BLK Komunitas. Terobosan merevitalisasi BLK dan gencarnya aktivitas BLK di seluruh Indonesia sebagai upaya menggenjot peningkatan dan peningkatan kompetensi kualitas SDM agar berdaya saing di pasar kerja.
Surya mengatakan BLK Komunitas, merupakan salah satu upaya pemerintah mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat sekitar pesantren berupa karakter, softskill sekaligus membekali keterampilan kepada lulusan pesantren.
BACA JUGA: Kemnaker Apresiasi Dukungan Dunia Usaha di Fashion Paradise 2019 Â
“Kami harap BLK Komunitas ini mampu membantu pemerintah untuk mempercepat melakukan masifikasi peningkatan kompetensi masyarakat dan mengatasi kesenjangan antara kebutuhan pasar kerja dan kompetensi alumni pesantren sehingga di masa depan semakin kuat dan berperan mengatasi kemiskinan,“ katanya.
Dalam pengembangan BLK komunitas, Kemnaker memberdayakan keberadaan BLK-BLK di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah BLK Makassar yang membina sebanyak 21 BLK Komunitas yakni 18 BLK Komunitas di Sulsel yang pembangunannya hampir rampung 100 persen dan tinggal menunggu bantuan peralatan untuk memulai aktivitas pelatihan.
BACA JUGA: Percepat Reformasi Birokrasi, Kemnaker Tingkatkan Kualitas Layanan Ketenagakerjaan Â
Sementara Tiga BLK Komunitas lainnya yang dalam proses pembangunannya yakni Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah Gombara, Makassar (Sulsel); dan dua di Sulut yakni Ponpes Al Luthfi, Lolanan (Bolmong) dan Sekolah Aliktab Langowan (Minahasa).
Muhammad Ridwan, Pengelola BLK Komunitas Ponpes Manbaul Ulum memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan berupa pembangunan gedung BLK Komunitas dan bisa tuntas di awal tahun 2020. “Bantuan pemerintah sangat bermanfaat dan memudahkan masyarakat sekitar Ponpes berlatih untuk menambah penghasilan mereka,” kata Ridwan.
Ridwan menambahkan masyarakat kabupaten Maros sangat antusias menyambut kehadiran BLK Komunitas di Ponpes Mambaul Ulum, khususnya untuk pelatihan menjahit yang sangat membantu kaum ibu dan remaja putri. Tak ada pembatasan usia menjadi peserta pelatihan di BLK Komunitas Mambaul Ulum karena BLK merupakan long life learning atau pembelajaran seumur hidup.
"Dasar pendidikan BLK Komunitas untuk memperoleh keahlian, pekerjaan, memperoleh penghasilan untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya. Masyarakat sekitar Bantimurung harus manfaatkan semaksimal mungkin untuk mendorong peningkatan ekonomi keluarganya,“ katanya.
Seorang warga kabupaten Maros menyambut positif kehadiran BLK Komunitas di wilayahnya. Dia ingin menjadi peserta dan mengikuti pelatihan menjahit yang disiapkan BLK Komunitas Manbau Ulum.
Sebagaimana dikemukakan Romlah (48 th), yang mengatakan keinginannya untuk mengikuti pelatihan menjahit yang disiapkan di BLK Komunitas Manbaul Ulum itu. Namun kekhawatirannya tidak bisa bergabung karena faktor usia menjadi sirna, karena BLK Komunitas tak membatasi usia. "Saya pun senang, jika BLK Komunitas tak lagi membatasi usia untuk menjadi peserta pelatihan. Saya sudah tak sabar mengikuti pelatihan," pungkasnya. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh