Blockchain Potensial Menjadi Pendorong Ekonomi Digital Nasional

Jumat, 01 September 2023 – 11:03 WIB
VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi mengapresiasi suksesnya festival Coinfest Asia 2023 pada 24 - 25 Agustus 2023 di Ungasan, Bali. Foto: dok Upbit

jpnn.com, JAKARTA - VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi mengapresiasi suksesnya festival Coinfest Asia 2023 pada 24 - 25 Agustus 2023 di Ungasan, Bali.

Upbit menyatakan rasa bangga menjadi bagian dari festival yang membahas tentang kripto, web3, dan blockchain terbesar di Asia tersebut.

BACA JUGA: Resmi Beroperasi, Digital Center Batam Fokus Dukung Teknologi Blockchain

"Kami berharap Coinfest dapat menjadi wadah bagi para pelaku industri blockchain, web3, dan kripto untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman, baik itu dari sisi bisnis, investasi, adaptasi, hingga regulasi," ujar Resna dalam keterangan di Jakarta, Jumat (1/9).

Selain itu, Resna mengatakan kesuksesan juga diraih oleh diskusi interaktif di “At The Table”.

BACA JUGA: Zillavote, Aplikasi Pengawasan Suara Pemilu Berbasis Blockchain

Menurutnya, kesuksesan festival tersebut juga terasa di side event “At The Table” yang diselenggarakan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), dan juga Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia bersama Upbit yaitu At The Table “Blockchain Policy Unplugged: Driving the Digital Economy Forward”.

"Acara itu membahas lebih dalam mengenai bagaimana peran pemerintah dalam menumbuhkan ekosistem ekonomi digital di Indonesia," ungkap Resna.

Seperti diketahui, dengan menghadirkan regulator terkait sebagai panelis yaitu: Mohammad Rudy Salahuddin, MEM - Deputi Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; Semuel Abrijani Pangerapan, BSc., M.M, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Online); Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Dr. Didid Noordiatmoko, MM., Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Selain itu, At The Table juga menghadirkan beberapa poin pembahasan menarik dari masing-masing bagian pemerintah dalam bagaimana mereka berupaya mendorong potensi ekonomi digital nasional.

"Beberapa langkah strategis yang telah ditempuh di antaranya dengan melakukan pengendalian aset digital yang dilakukan oleh Bappebti dan juga pembentukan bursa berjangka komoditi kripto, bursa kliring, dan depository oleh pemerintah yang diharapkan dapat memberi perlindungan terhadap masyarakat," jelas Resna.

Dia menjelaskan forum diskusi tersebut, para regulator terkait memaparkan program-program yang dijalankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital.

Kemenparekraf juga menjelaskan langkah konkret yang dilakukan dalam mendukung ekonomi digital dengan memfasilitasi berbagai kemudahan bagi para kreator mendapatkan nilai lebih untuk produknya.

Langkah ini dilakukan melalui program andalan Lab NFT 10 minggu yang dilakukan di Bentara Budaya guna memberi siswa pemahaman mendalam tentang aspek teknis dan bisnis NFT.

“Kami juga melihat langkah nyata dan mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam membangun pemerataan infrastruktur digital di seluruh Indonesia dengan uji coba 5G dan optimasi 4G serta satelit di daerah tertinggal guna memastikan pemahaman literasi digital masyarakat merata di seluruh Indonesia,” tambah Resna.

Dia pun mengucapkan terima kasih Asosiasi Blockchain Indonesia dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia dalam menghadirkan talkshow edukatif itu.

"Untuk ke depannya kami terus mendukung langkah langkah yang diambil oleh regulator dan asosiasi baik dalam hal apapun. Selain itu kami juga akan terus meningkatkan kinerja platform dan juga sistem kami, sehingga dapat mengimbangi permintaan pasar yang saat ini terus bertumbuh, ” pungkas Resna Raniadi.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler