jpnn.com - Sebuah gerakan yang dikenal sebagai "Blockout 2024" mendapat perhatian di media sosial, yang mendesak pengguna untuk memblokir akun selebriti yang tetap bungkam mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.
Orang-orang di seluruh dunia mengungkapkan rasa frustrasi terhadap para selebriti karena tidak menyadari dan tidak menggunakan pengaruh mereka untuk menarik perhatian terhadap situasi mengerikan di Gaza.
BACA JUGA: Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah
Seorang pengguna TikTok yang terlibat dalam gerakan tersebut menyatakan tujuannya adalah untuk menghentikan aliran pendapatan dan popularitas dari para pesohor tersebut.
Menurut Social Blade, situs analisis media sosial yang berbasis di Amerika Serikat, para pengguna media sosial yang terorganisir membagikan daftar selebritas untuk diblokir, yang menyebabkan hilangnya pengikut beberapa tokoh masyarakat secara signifikan di Instagram dan platform lainnya.
BACA JUGA: Hamas Menembakkan Rudal Jarak Pendek ke Pasukan Israel di Perbatasan Gaza
Di antaranya adalah penyanyi dan aktris Selena Gomez, penyanyi dan aktris Zendaya, pemengaruh media sosial Kim Kardashian dan sang adik Kylie Jenner yang kehilangan ratusan ribu bahkan jutaan pengikut baik di Instagram dan X.
Selain itu ada juga penyanyi Beyonce dan Rihanna serta pencipta lagu dan penyanyi Billie Eilish yang kehilangan 1,1 juta pengikut di Instagram.
BACA JUGA: Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, Sejumlah Warga Palestina Tewas
Gerakan ini dipicu oleh video TikTok dari pemengaruh Haley Kalil di Met Gala pada 7 Mei, yang melakukan sinkronisasi bibir dengan kalimat "Biarkan mereka makan kue."
Konon, menjelang Revolusi Prancis, Ratu Marie Antoinette mengatakan hal yang sama saat diberi tahu bahwa rakyatnya tidak punya roti untuk dimakan.
Video Kalil mendapat reaksi keras di media sosial. Seorang pengguna TikTok membagikan video yang menyatakan: “Sudah waktunya bagi masyarakat untuk melakukan 'guillotine digital' kepada semua selebriti yang tidak menggunakan sumber daya mereka untuk membantu mereka yang sangat membutuhkan.” (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif