jpnn.com - jpnn.com -General Manager Blue Bird Group Area Surabaya Kurniawan mengatakan, kebutuhan jasa angkutan taksi mengikuti perkembangan perekonomian di daerah.
Ketika pabrik bermunculan dan disusul pembangunan pusat belanja modern, permintaan taksi bertumbuh.
BACA JUGA: Terus Melawan Meski Dada Kena Celurit, Akhirnya..Heroik
Blue Bird berencana mengembangkan bisnis ke Kota Mojokerto.
Menurut dia, langkah itu sejalan dengan izin yang sudah dikeluarkan pemerintah daerah setempat. Ekspansi dilakukan secara bertahap.
’’Pada tahap awal kami siapkan sekitar 25–50 unit. Kalau dirasa tumbuh, akan kami tambah,’’ ujarnya.
Pertimbangan lain untuk membuka layanan di sana juga ditunjang kebutuhan berkendara ke bandara.
Dia menilai, memakai jasa angkutan taksi lebih efisien daripada membawa kendaraan pribadi.
Selain Mojokerto, daerah lain yang potensial adalah Gresik.
Namun, pihaknya belum menyiapkan armada khusus di sana.
Selama ini permintaan dilayani dari armada di Surabaya yang terdekat dengan Gresik.
Di Gresik banyak industri besar yang sebagian SDM-nya dari luar kota.
’’Karena itu, traffic ke bandara juga tinggi,’’ jelasnya.
Sementara itu, Blue Bird juga mendorong pemesanan melalui aplikasi.
Pihaknya tiap hari tercatat mengangkut 17.000 penumpang.
Dari jumlah itu, hanya 2.000 penumpang atau sekitar 11,5 persen yang memesan lewat aplikasi.
Sisanya memesan melalui saluran telepon serta menyetop di pinggir jalan dan di pangkalan.
’’Cara pembayaran lewat aplikasi tidak hanya kartu kredit, tapi juga cash. Kami juga lakukan strategi untuk memperluas pasar yang memilih pembayaran secara cash,’’ paparnya.
Secara total, di Surabaya ada sekitar 2.300 armada yang menggunakan kendaraan jenis Toyota Limo.
Tiap tahun selalu ada kendaraan yang diremajakan dengan perhitungan pemakaian selama lima tahun.
’’Saat ini kami sedang ajukan izin pemakaian MPV untuk taksi. Kalau itu diperbolehkan, selain peremajaan, kami akan lakukan penambahan jenis kendaraan,’’ kata Kurniawan. (res/c15/sof)
Redaktur & Reporter : Ragil