jpnn.com - LONDON-- Sebuah penelitian yang dimuat British Medical Journal mengaitkan kebiasaan memakan lebih banyak buah, terutama blueberry, apel dan anggur, terhadap menurunnya risiko terjangkit penyakit diabetes tipe 2.
Blueberry mengurangi risiko sebesar 26 persen untuk setiap porsi buah utuh, tetapi jika dibuat dalam bentuk jus buah tampaknya tidak memiliki efek yang sama.
BACA JUGA: Cara Mengatasi Alergi Bagi Penyayang Binatang
Menurut laman guardian (2/9), penelitian ini melihat pola makan lebih dari 187 ribu orang di Amerika Serikat. Peneliti dari Inggris, Amerika Serikat dan Singapura kemudian menggunakan data dari tiga studi besar yang dilakukan oleh perawat dan profesional kesehatan di Amerika Serikat untuk meneliti hubungan antara konsumsi buah dan risiko tertular diabetes tipe 2.
Penelitian menggunakan kuesioner mengenai frekuensi makanan yang terus ditindaklanjuti setiap empat tahun, menanyakan seberapa sering, rata-rata, porsi standar konsumen dalam mengkonsumsi buah.
BACA JUGA: Ajak Suami Mengobrol dengan Calon Bayi
Buah yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggur atau kismis, buah persik, plum atau aprikot, pisang, melon, apel atau pir, jeruk, stroberi dan blueberry.
Para peneliti kemudian menganalisis data yang menunjukkan bahwa memakan tiga porsi buah blueberry, anggur, kismis, apel dan pir dapat menurunkan risiko terjangkit diabetes tipe dua secara signifikan.
BACA JUGA: 1 Dari 5 Wanita Tak Percaya Beresiko Kanker Payudara
Namun hasil ini tidak dibolehkan dengan cara meminum jus buah-buahan tersebut. Para ahli bahkan menyarankan untuk mengganti jus buah dengan buah-buahan segar.
Sebagai contoh, mengganti jus buah dengan blueberry bisa mengurangi risiko hingga 33 persen, dengan anggur dan kismis risiko berkurang hingga 19 persen. Sedangkan dengan apel dan pir berkurang hingga 13 persen.
Sebelumnya, riset juga menunjukkan latihan beban membantu mencegah diabetes tipe dua pada pria. Para peneliti menemukan latihan beban yang teratur dapat mengurangi risiko hingga sepertiga, dalam studi yang melibatkan lebih dari 32 ribu pria dan dipublikasikan di jurnal Archives of Internal Medicine.
Selama ini para peneliti sudah mengetahui latihan teratur dapat mencegah penyakit ini.Tetapi laporan itu dianggap penting karena latihan beban memberikan alternatif latihan aerobik seperti lari untuk mereka yang tidak bisa bergerak banyak.
Mereka menemukan fakta latihan beban 30 menit dalam satu hari, lima hari seminggu dapat mengurangi risiko diabetes hingga 34 persen. Tetapi mereka juga melaporkan latihan yang kurang teratur, seperti satu jam seminggu, dapat berdampak mengurangi risiko itu hingga 12 persen.
Namun latihan aerobik masih dianggap lebih baik dilakukan secara teratur karena bisa mengurangi risiko hingga separuhnya. Kombinasi keduanya memiliki efek terbesar, mengurangi risiko hingga 59 persen. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bidan Semakin Dipercaya Untuk Konsultasi Kandungan
Redaktur : Tim Redaksi