JAKARTA- Blusukan yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Jumat kemarin (4/1) di kampung nelayan dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Banten, Tangerang menuai pujian, namun sayang hal itu masih dinilai telat.
"Saya kira bagus, walaupun agak terlambat," ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Fadli Zon usai diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat (Sabtu, 5/1).
Mengenai adanya anggapan yang menilai SBY meniru gaya Jokowi blusukan, Fadli serahkan pada masing-masing pribadi yang melihat. Namun diapun tak mempermasalahkan SBY meniru atau tidak. "Kalau ada yang baik ditiru kenapa enggak, daripada tidak ditiru, kan sesuatu yang baik lebih bagus ditiru. Kalau dibilang tiru meniru ya kalian saja yang menilai," paparnya.
Menurut Fadli, Presiden SBY memang harus melakukan blusukan, pasalnya blusukan memang harus dilakukan seorang pemimpin. Diapun berharap kedepan, SBY lebih sering terapkan blusukan. "Saya kira memang itu yang harus dilakukan pemimpin. Saya rasa bagus-bagus saja pak SBY lakukan blusukan, kalau bisa sering-sering," harapnya.
Blusukan adalah kosakata dari bahasa Jawa yang berarti mengunjungi atau menjelajah ke tempat-tempat yang tidak biasa. Dan kemarin, rencana blusukan SBY itu dirahasiakan sejak awal. Wartawan Kepresidenan yang sejak Kamis malam (3/1) telah mendapatkan jadwal, hingga Jumat pagi masih belum diberi kepastian lokasi kunjungan Presiden.
Dalam kunjungan dadakan itu, SBY ditemani oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono. Para menteri yang ikut serta juga dibatasi. Diantara yang ikut blusukan adalah Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, Mendikbud M Nuh, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif C. Soetardjo, Dirut Pertamina Karen Agustiawan. (chi/jpnn)
"Saya kira bagus, walaupun agak terlambat," ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Fadli Zon usai diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat (Sabtu, 5/1).
Mengenai adanya anggapan yang menilai SBY meniru gaya Jokowi blusukan, Fadli serahkan pada masing-masing pribadi yang melihat. Namun diapun tak mempermasalahkan SBY meniru atau tidak. "Kalau ada yang baik ditiru kenapa enggak, daripada tidak ditiru, kan sesuatu yang baik lebih bagus ditiru. Kalau dibilang tiru meniru ya kalian saja yang menilai," paparnya.
Menurut Fadli, Presiden SBY memang harus melakukan blusukan, pasalnya blusukan memang harus dilakukan seorang pemimpin. Diapun berharap kedepan, SBY lebih sering terapkan blusukan. "Saya kira memang itu yang harus dilakukan pemimpin. Saya rasa bagus-bagus saja pak SBY lakukan blusukan, kalau bisa sering-sering," harapnya.
Blusukan adalah kosakata dari bahasa Jawa yang berarti mengunjungi atau menjelajah ke tempat-tempat yang tidak biasa. Dan kemarin, rencana blusukan SBY itu dirahasiakan sejak awal. Wartawan Kepresidenan yang sejak Kamis malam (3/1) telah mendapatkan jadwal, hingga Jumat pagi masih belum diberi kepastian lokasi kunjungan Presiden.
Dalam kunjungan dadakan itu, SBY ditemani oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono. Para menteri yang ikut serta juga dibatasi. Diantara yang ikut blusukan adalah Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, Mendikbud M Nuh, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif C. Soetardjo, Dirut Pertamina Karen Agustiawan. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Publik Bisa Bedakan Ketulusan Jokowi dan SBY
Redaktur : Tim Redaksi