BMKG Imbau Masyarakat Mewaspadai Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Perairan Indonesia

Selasa, 11 Juli 2023 – 12:15 WIB
Ilustrasi - Gelombang tinggi di perairan selatan Kabupaten Cilacap. (FOTO ANTARA/Sumarwoto)

jpnn.com - JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat  mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga empat meter di sejumlah perairan Indonesia. Potensi gelombang tinggi hingga 4 meter itu diprediksi terjadi pada 11 - 12 Juli 2023.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," kata Kepala Pusat Maritim BMKG Eko Prasetyo dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Selasa (11/7). 

BACA JUGA: Cuaca Riau 11 Juli 2023, BMKG: Waspada!!

Dia menjelaskan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat daya - barat dengan kecepatan angin berkisar 4 - 20 knot. Sementara, di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan 8 - 25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten - Jawa Barat, perairan Yos Sudarso bagian selatan, perairan selatan Merauke dan Laut Arafuru," ujar Eko.

BACA JUGA: Cuaca Riau Hari Ini 8 Juli 2023, BMKG Beri Peringatan Dini

Menurutnya, kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Kepulauan Nias - Kepulauan Mentawai, Selat Karimata, perairan timur Lampung, perairan selatan Bangka - Belitung, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan.

Selanjutnya, di perairan Kota Baru, Laut Bali, Selat Makassar bagian selatan, perairan Wakatobi, Teluk Tolo, perairan Kepulauan Banggai - Sula, perairan Ambon - Pulau Seram.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Hari Ini BMKG, Hujan Lebat Berpotensi Melanda Wilayah Berikut

Lalu, Laut Seram bagian barat, perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, Laut Maluku, perairan Kepuluan Sitaro - Bitung, perairan Kepulauan Sangihe - Talaud, perairan utara Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua, dan Laut Arafuru timur Kepulauan Aru.

Untuk gelombang lebih tinggi sekitar 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan barat Pulau Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Kemudian, perairan selatan Banten, perairan selatan Jawa Barat - Jawa Tengah - Yogyakarta, perairan selatan Jawa Timur - Bali - NTB, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa - Bali - NTB, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulua Sumba, perairan Kupang - Pulau Rote, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Kupang, Laut Banda, dan perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar dan Laut Arafuru.

Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m). (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler