BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Mewaspadai Gelombang 4 Meter

Jumat, 09 Desember 2022 – 14:02 WIB
Arsip foto - Kondisi perahu nelayan di Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang rusak akibat diterjang gelombang tinggi. Antara/Aditya Rohman

jpnn.com - JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang berada di wilayah pesisir untuk selalu mewaspadai gelombang tinggi hingga mencapai empat meter di sejumlah perairan Indonesia.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG Eko Prasetyo mengatakan potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca 9 Desember 2022, BMKG Ingatkan Gelombang 2 Meter di Wilayah Perairan Riau

"Untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Eko Prasetyo dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (9/12).

Eko Prasetyo menjelaskan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5 knot - 30 knot.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca di Sumatera Selatan, Jumat 9 Desember, Ada Peringatan Dini dari BMKG

Di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5 knot - 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka, perairan timur Aceh-Sumatera Utara dan Laut Natuna Utara.

"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang tinggi," ungkap Eko.

BACA JUGA: BMKG: Cuaca DKI Jakarta Hari Ini Hujan Disertai Petir

Dia menambahkan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka, perairan timur Pulau Simeulue, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Banten-Jawa Barat, perairan selatan Pulau Bali-Lombok-Sumbawa, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sawu dan Laut Sawu bagian selatan.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di perairan Samudra Hindia Selatan NTB-NTT, perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara dan timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua.

Gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Bengkulu-Lampung, perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, Selat Sunda bagian barat-selatan, perairan barat Lampung, perairan selatan Banten-Jawa Barat, perairan selatan Jawa Tengah-Jawa Timur, Samudra Hindia Selatan Jawa-Bali, Laut Natuna Utara.

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter). (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler