BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem di Sebagian Besar Wilayah Indonesia

Sabtu, 13 Januari 2024 – 07:10 WIB
Arsip foto - Warga merekam awan tebal yang menyelimuti pemukiman dan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (8/1/2024). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt

jpnn.com - JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada dan siap siaga terhadap cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi.

Sebab, cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi itu masih mengancam sebagian besar wilayah Indonesia hingga Februari 2024.

BACA JUGA: Peringatan Dini dari BMKG, 7 Daerah di Banten Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa cuaca ekstrem ini dapat terjadi selama periode puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari.

"Potensi hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi masih memiliki peluang yang tinggi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia," kata Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat (12/1).

BACA JUGA: Ramalan Cuaca Hari Ini, BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Warga Jaksel & Jaktim Waspada

Dia menjelaskan bahwa terdapat tiga penyebab terjadinya cuaca ekstrem.

Pertama, Monsun Asia yang menunjukkan aktivitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA: Peringatan Dini Cuaca Buruk dari BMKG, Warga Jaksel & Jaktim Waspada!

"Kondisi ini berpotensi disertai adanya fenomena seruakan dingin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," paparnya.

Kedua, adanya daerah tekanan rendah yang terpantau di sekitar Laut Timor, Teluk Carpentaria dan di Samudra Hindia barat Sumatra yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.

Kemudian, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi bagian selatan, serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan sekitarnya.

Ketiga, yaitu aktivitas gelombang atmosfer masih menunjukkan kondisi yang signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial.

"Kondisi tersebut dapat meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia," kata Dwikorita.

Maka dari itu, dia menyampaikan BMKG mengingatkan masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan.

Untuk daerah dataran tinggi atau rawan longsor dan banjir, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.

"Sebaiknya, secara berkala atau sebelum beraktivitas, masyarakat memantau informasi cuaca yang dikeluarkan resmi oleh BMKG. Dengan begitu dapat lebih antisipatif jika sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrem," kata Dwikorita. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler