jpnn.com, MAKASSAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar nelayan tidak melaut untuk sementara waktu mengingat Angin Muson Asia melintas di Indonesia.
Selain menimbulkan hujan lebat, angin tersebut juga memicu gelombang tinggi khususnya di perairan Sulawesi Selatan.
BACA JUGA: BMKG Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Hari Ini Sampai 12 Januari
"Diprediksi tinggi ombak mencapai 2,5 meter hingga empat meter akan terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Supermonde, Perairan Sabalana, Perairan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Laut Flores, dan Perairan Pulau Bonerate-Kalotoa," kata Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan, Jumat (10/1).
BMKG memprediksi selama empat hari ke depan Angin Moson Asia melintas di wilayah Sulawesi, sehingga akan terjadi peningkatan intesitas hujan mulai kategori lebat sampai pada tingkat ekstrem di wilayah Sulsel.
BACA JUGA: BNPB Meyakini Bakal ada Bencana Besar, Siapkan Bekal
Selain itu, angin tersebut akan menyebabkan penambahan massa udara basah dengan pola pertemuan udara dari Laut Jawa hingga Sulawesi.
Dengan adanya Madden Julian, fase basah tersebut bergerak menuju Indonesia bagian tengah. Kondisi tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Sulsel.
BACA JUGA: BMKG: Waspada Potensi Hujan Deras di Wilayah Jabodetabek 8-12 JanuariÂ
Untuk itu, nelayan, masyarakat dan pengguna layanan transportasi darat, laut, dan udara diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang bisa ditimbulkan dari curah hujan tinggi, angin kencang dan gelombang tinggi yang akan terjadi empat hari ke depan.
BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang akan terjadi di Sulawesi Selatan bagian barat yang meliputi Kabupaten Pinrang, Kota Parepare, Kabupaten Barru, Kabupaten Pangkep Kepulauan, Kabupaten Maros, dan Kota Makassar.
Untuk wilayah Sulawesi bagian tengah, meliputi Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Sidrap. Di wilayah Sulsel bagian Utara meliputi Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu, dan Toraja Utara.
"Sementara potensi angin kencang di pesisir barat, selatan, dan timur Sulawesi Selatan juga akan terjadi," imbaunya.
Di wilayah Sulsel hujan lebat akan memicu banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, meluapnya air ditambak budidaya, hingga keterlambatan jadwal penerbangan dan pelayaran.
Hujan lebat di wilayah Sulawesi Selatan menurut Darmawan juga memicu banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, meluapnya tambak budidaya, dan keterlambatan penerbangan serta pelayaran.
"Masyarakat diharapkan memperhatikan informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memperhatikan mitigasi hidrologimeteologi dapat dilakukan dengan baik," tuturnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek