BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Laut 4 Meter, Waspada!

Selasa, 14 Juni 2022 – 00:07 WIB
BMKG memperingatkan masyarakat untuk wasapa soal potensi gelombang tinggi mencapai 4 meter. Ilustrasi - Gelombang tsunami: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com, ACEH - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar memperingatkan masyarakat untuk wasapa soal potensi gelombang tinggi mencapai 4 meter.

Peringatan dini gelombang tinggi itu berlaku sampai tiga hari ke depan atau Rabu (15/6), di wilayah perairan laut daerah paling barat Indonesia.

BACA JUGA: Peringatan Dini BMKG, Wilayah di Jabotabek Ini Berpotensi Diguyur Hujan Lebat, Simak

“Terutama wilayah perairan utara Sabang, Samudera Hindia Barat Aceh, dan perairan barat Aceh, yang berpotensi tinggi gelombang mencapai 4 meter, bahkan lebih,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Aceh Besar Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Senin (13/6).

Dia mengatakan tinggi gelombang laut yang mencapai 4 meter tersebut sudah termasuk dalam kategori tinggi, sehingga nelayan Aceh perlu waspadai saat melaut.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca BMKG, Sebagian Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini

Apalagi, kata dia, saat ini Aceh sudah masuk musim angin barat, sehingga kecepatan angin bisa lebih tinggi dari musim angin timur.

Menurut dia, rata-rata kecepatan angin di tengah kondisi seperti ini mulai 10-40 kilometer per jam.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Jumat 10 Juni, BMKG Ingatkan Warga di Sumut Waspada Malam Ini

Dia menyarankan kepada para nelayan agar tidak terlalu ke tengah jika harus melaut karena alasa ekonomi.

"Jadi, ketika ada peningkatan kecepatan angin dan peningkatan tinggi gelombang laut, maka dengan cepat menepi," kata Zakaria.

Sementara tinggi gelombang di wilayah penyeberangan masih kategori rendah hingga sedang, baik perairan penyeberangan Sabang-Banda Aceh maupun Simeulue-Meulaboh, yaitu antara 0,50-2,5 meter sehingga masih aman.

Sementara di wilayah perairan Lhokseumawe mulai 0,01-1,25 meter atau kategori tenang hingga rendah.

Meski begitu, para nelayan diminta mewaspadai kondisi di tengah laut.

Zakaria menyebutkan Aceh sudah dalam musim kemarau.

Kendati demikian, sesekali curah hujan masih tetap mengguyur Aceh, tentu dengan intensitas ringan dan durasi yang singkat.

Kata dia, yang perlu diwaspadai masyarakat saat ini ialah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), apalagi dibarengi dengan munculnya titik panas yang berpotensi jadi sumber api.

Terutama di wilayah pantai barat selatan Aceh, meliputi Aceh Jaya, Aceh Barat, Kota Subulussalam, Aceh Singkil, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan hingga Aceh Tengah.

“Karena daerah-daerah ini banyak hutan gambut,” kata Zakaria. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Hari Ini, Warga Jakarta Tolong Siapkan Payung


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler