jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Zainudin Abdul Madjid (BMKG Sat ZAM) memperkirakan cuaca tujuh hari kedepan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sejak 18-24 Agustus 2022.
BMKG memperkirakan pada 18 sampai 20 Agustus cuaca umumnya akan cerah berawan dan hujan sedang.
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca di Jakarta Hari Ini 18 Agustus, Perlu Sedia Payung?
Namun, ada juga daerah yang memiliki potensi hujan ringan hingga sedang di sebagian wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, dan Kabupaten Bima pada siang hingga malam hari.
Kemudian, untuk suhu udara sendiri diperkirakan berkisar 20°c sampai 35°c. Angin diperkirakan bertiup dengan variasi arah dominan dari timur ke selatan dengan kecepatan maksimum 37km/jam.
BACA JUGA: Cocok Buat Aktivitas Outdoor, Simak Prakiraan Cuaca di Kalsel Hari Ini 18 Agustus
Pada 21 sampai 24 Agustus 2022 mendatang, diperkirakan juga akan cerah sampai hujan ringan.
Pada tanggal itu diperkirakan akan terdapat potensi hujan ringan di sebagian wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa, Sumbawa Barat, Kabupaten Bima, Dompu, dan Kota Bima pada siang hingga sore hari.
BACA JUGA: Simak Prakiraan Cuaca Besok Kamis, Warga di Sulawesi dan Kalimantan Waspadalah
Untuk suhu berkisar 19°C sampai 34°C, angin permukaan akan bertiup dengan variasi arah dominan dari timur selatan, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 37 Km/jam.
Kepala BMKG Sat ZAM Cucu Kusmayancu menjelaskan catatan dan keterangan dari perkiraan cuaca tersebut.
Cucu menjelaskan hujan ringan dengan intenitas 0,1 sampai 5,0 atau 5 sampai 20 mili meter perhari.
Hujan sedang dengan itensitas 5,0 sampai 10,0 mili meter perjam. Atau 20 sampai 50 mili meter perhari.
"Sedangkan untuk hujan lebatnya kami perkirakan dengan itensitas 20 mili meter perjam, atau 100 mili meter perhari," jelas Cucu, Jum'at (18/8).
Informasi cuaca ini disampaikan untuk memberitahukan kepada masyarakat NTB agar senantiasa bersiap-siap dalam adanya perubahan iklim.(mcr38/jpnn.com)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Edi Suryansyah