jpnn.com - JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit Siklon Tropis 93W di Samudera Pasifik Utara, Maluku Utara.
Deputi Meteorologi Guswanto mengatakan bibit Siklon Tropis 93W itu tepatnya berada di sekitar 7.9°LU 128,9 bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 20 knot, tekanan udara minimum 1005.4 milibar (mb).
BACA JUGA: Siklon Tropis Ilsa Terpantau Muncul, BMKG Imbau Sejumlah Daerah Ini Waspada!
"Citra satelit Himawari-9 kanal Enhanced-IR menunjukkan adanya penurunan aktivitas awan konvektif dalam enam jam terakhir," katanya di Jakarta, Selasa (2/5).
Guswanto menambahkan kondisi lingkungan sekitar sistem yang mendukung pertumbuhan bibit, antara lain, suhu muka laut yang hangat berkisar 30-32 derajat celcius, dan vortisitas sedang hingga kuat di lapisan bawah hingga menengah.
BACA JUGA: Siklon Tropis Ilsa Bergerak 17 Km per Jam, BMKG Imbau Masyarakat Daerah Ini Waspada
Dari Model NWP skala global, lanjut dia, menunjukkan propagasi sistem ke arah barat laut menuju daratan Filipina.
Guswanto memperkirakan potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.
BACA JUGA: BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis 98S, Wilayah dalam Daftar Ini Wajib Waspada!
Dia mengemukakan dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan Bibit Siklon 93W terhadap kondisi cuaca di Indonesia, yakni hujan sedang hingga lebat di wilayah Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Selain itu, dampak tidak langsung bibit Siklon Tropis 93W itu memengaruhi tinggi gelombang 1,25-2,5 meter di perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, perairan Kep. Sangihe-Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan barat dan timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan Morotai, perairan Raja Ampat bagian utara, perairan Manokwari, perairan Biak, perairan Jayapura-Sarmi, Samudera Pasifik utara Papua Barat-Papua.
Guswanto mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan.
BMKG terus melakukan pemantauan terhadap kemungkinan adanya potensi siklon tropis yang dapat berdampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi