BMKG Minta Masyarakat di Pesisir Banten dan Selat Sunda Waspada

Kamis, 07 Desember 2023 – 10:37 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi. (ANTARA/Muhamad Nurman)

jpnn.com, BANTEN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di pesisir Banten dan Selat Sunda untuk waspada.

BMKG mengeluarkan peringatan waspada gelombang tinggi di selatan Banten yang mencapai 2,50 meter, sehingga berbahaya bagi pelayaran di perairan itu.

BACA JUGA: Gelombang Pengungsi Rohingya Menuju Aceh Terus Membesar

"Kami sudah menyampaikan peringatan waspada itu kepada nelayan dan pengelola tempat pelelangan ikan, pengelola wisata pesisir, juga BPBD setempat," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tatang, dalam keterangan di Lebak, Kamis (7/12).

Peringatan kewaspadaan itu, kata dia, guna menghindari kecelakaan laut, sehingga perlu dipatuhi oleh pelaku pelayaran, wisatawan, dan masyarakat pesisir.

BACA JUGA: Peringatan Dini BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Banten

Tinggi gelombang di perairan selatan Banten sepanjang hari ini dengan ketinggian antara 1,25 sampai 2,50 meter, sedangkan Samudera Hindia 2 sampai 4 meter.

Begitu juga di perairan Selat Sunda bagian selatan dengan ketinggian antara 1,25 sampai 2,5 meter.

BACA JUGA: BMKG Imbau Kapal Waspadai Gelombang Tinggi hingga 4 Meter, Catat Wilayah Ini

Menurutnya, tinggi gelombang seperti itu cukup membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa, khususnya bagi pelaku pelayaran seperti perahu nelayan, kapal feri, dan tongkang.

Selain itu juga wisatawan dan masyarakat tetap waspada gelombang tinggi tersebut dengan tidak berenang di sekitar pesisir pantai.

"Kami mengimbau pelaku pelayaran dan wisatawan serta warga pesisir waspada cuaca buruk di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia, karena bisa menimbulkan kecelakaan laut," katanya.

Sementara itu sejumlah nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Panto, Kabupaten Lebak, mengatakan mereka hingga kini masih melakukan aktivitas melaut, tetapi cukup waspada dan hati-hati menghadapi gelombang tinggi.

"Kami cukup mengenal karakter gelombang di sini, sehingga bisa melaut dengan melintasi jalur yang aman," kata Wahid (45), seorang nelayan di TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak. (antara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembali ke Titik Nol Silaturahmi Kebangsaan, Anies: Gelombang Perubahan Makin Besar


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler