jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menduga gempa yang terjadi pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB akibat pergerakan lempengan di kawasan Sesar Cimandiri.
"Diduga ini merupakan pergerakan dari Sesar Cimandiri. Jadi, bergerak kembali," kata Dwikorita ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin ini.
BACA JUGA: BKMG Sebut Terjadi 9 Kali Gempa Susulan di Cianjur
Eks Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyarankan semua pihak yang berada di dalam gedung bisa keluar ruangan untuk menuju area terbuka.
Sebab, katanya, bisa saja terjadi gempa susulan seusai getaran yang terjadi pada pukul 13.21 WIB dengan titik di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
BACA JUGA: Gempa Terasa Kuat di Bekasi, Pegawai Kantoran Berhamburan Keluar
"Kami mohon sebaiknya yang ada di dalam gedung sebaiknya keluar saja dahulu, menunggu karena gempa kemungkinan masih ada gempa susulan," kata Dwikorita.
Sebelumnya, BMKG melalui layanan Twitter menyebut gempa terjadi pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempa terasa kuat di sejumlah wilayah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Sukabumi, hingga Tangerang Selatan atau Tangsel.
BMKG melalui Twitter memgatakan koordinat gempa berada di 6,83 LS dan 107,06 BT dengan kedalaman 10 Kilometer. (ast/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan