jpnn.com, JAKARTA - Hujan deras disertai angin mengguyur kawasan Jabodetabek dari sore hingga petang. Akibatnya, sejumlah genangan air muncul di ruas kota Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Kabag Humas BMKG Hary Djatmiko, fenomena hujan deras disertai kilat dan angin kencang itu terjadi usai break monsoon.
BACA JUGA: 3 Pompa Air Rusak, Anies Bakal Beri Sanksi
"Setelah break monsoon sekitar antara dua sampai tujuh hari, maka ada pengumpulan massa udara basah dan uap air yang relatif cukup signifikan," kata Hary dalam keterangannya, Senin (11/12).
Dia menerangkan, potensi hujan deras telah tampak sejak Minggu (10/12) kemarin.
BACA JUGA: Jakarta Diserbu Banjir, Ini Kata Pak Sandi
“Kemarin sudah ada indikasi potensi pembentukan dan pertumbuhan awan hujan sehingg indikasi potensi hujannya lebih didominasi intensitas lebat hingga sangat lebat dalan hitungan jam," papar dia.
Adapun tanda-tanda hujan itu akan turun terjadi dari pagi dan siang. Saat itu cuaca panas. Kemudian terjadi angin kencang dan petir pada sore hari.
BACA JUGA: Wahai Jakartans, Mohon Waspadai Hujan Hari Ini
"Jika sore hari hujan, berpotensi ada angin kencang dan petir. Kalau mendung dari pagi, kemungkinan tidak terjadi petir dan angin kencang itu," tuturnya.
Cuaca seperti ini, kata dia, bisa terjadi hingga sepekan ke depan. Terlebih di kawasan Bogor yang terkenal dengan sebutan Kota Hujan.
"Wilayah Bogor yang akan sering terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat," tuturnya.
Musim hukan kata dia bakal terjadi hingga Maret 2018. Adapun puncaknya diperkirakan pada Januari-Maret. "Namun Desember ini hujan akan mulai sering mengguyur Jabodetabek," katanya. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jakarta Selatan Dikepung Banjir
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan