SOLO - Perlahan tapi pasti, tim voli putra Jakarta BNI 46 mulai menunjukkan kapasitasnya sebagai klub voli papan atas tanah air. Setelah sempat tampil buruk di seri pertama di Jakarta, Aji Maulana dkk mulai menunjukkan kegarangannya. Hal itu ditunjukkan dalam seri ketiga di GOR Sritex Arena, Solo. Kali ini yang menjadi korban ialah Palembang Bank Sumsel Babel yang dibenamkan dengan skor 3-1 (19-25, 25-20, 25-23, 25-21) Minggu (3/3).
Kekompakan para pemain BNI memang lebih teruji. Meski tiga pilarnya baru bergabung sejak seri kedua, namun mereka sudah mulai bisa beradaptasi dengan baik bersama pemain lainnya. Tiga pemain itu yakni Koko Prasetyo Darkuncoro, Vladimir Knezevic serta Curt Toppel mampu bersinergi dengan baik.
Hasilnya, mereka mampu menjadi lumbung poin bagi BNI 46. sebelumnya, di seri kedua, Koko Prasetyo mengatakan jika kekompakan dan receive timnya belum bagus. Namun, di seri ketiga, kekurangan tersebut tampaknya sudah bisa diatasi dengan baik.
Sementara, Bank Sumsel yang sudah berlatih sejak dua bulan sebelum Proliga bergulir seperti kehilangan tajinya. Hasil itu tentu menjadi cambuk bagi jajaran pelatih dan pemain untuk bekerja lebih keras lagi di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Terutama jika ingin menjadi kampiun seperti pada musim 2011 silam. Musim lalu, Bank Sumsel hanya bisa menjadi urutan keempat setelah dijungkalkan Jakarta Pertamina. Apalagi pelatih Bank Sumsel Mashudi juga ingin menunjukkan diri sebagai pelatih bertangan dingin. (jos/mas/jpnn)
Kekompakan para pemain BNI memang lebih teruji. Meski tiga pilarnya baru bergabung sejak seri kedua, namun mereka sudah mulai bisa beradaptasi dengan baik bersama pemain lainnya. Tiga pemain itu yakni Koko Prasetyo Darkuncoro, Vladimir Knezevic serta Curt Toppel mampu bersinergi dengan baik.
Hasilnya, mereka mampu menjadi lumbung poin bagi BNI 46. sebelumnya, di seri kedua, Koko Prasetyo mengatakan jika kekompakan dan receive timnya belum bagus. Namun, di seri ketiga, kekurangan tersebut tampaknya sudah bisa diatasi dengan baik.
Sementara, Bank Sumsel yang sudah berlatih sejak dua bulan sebelum Proliga bergulir seperti kehilangan tajinya. Hasil itu tentu menjadi cambuk bagi jajaran pelatih dan pemain untuk bekerja lebih keras lagi di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Terutama jika ingin menjadi kampiun seperti pada musim 2011 silam. Musim lalu, Bank Sumsel hanya bisa menjadi urutan keempat setelah dijungkalkan Jakarta Pertamina. Apalagi pelatih Bank Sumsel Mashudi juga ingin menunjukkan diri sebagai pelatih bertangan dingin. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sergio Man of the Match
Redaktur : Tim Redaksi