”Tapi kalau transaksi yang terjadi di bawah Rp 3,5 triliun, maka harus ada evaluasi,” kata Gatot ketika pembukaan BNI REI Expo 2012 di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu malam (20/10).
BNI-REI Expo 2012 mendapat piagam Museum Rekor Indonesia (MURI) karena acara seperti ini baru pertama dilakukan dalam sejarah. Dalam pameran ini, BNI menawarkan bunga Kredit Pemilik Rumah (KPR) delapan persen fixed lima tahun. Program Griya Bunga tersebut untuk kredit rumah baru dengan harga Rp 500 juta ke atas.
”BNI juga menawarkan bunga KPR 7-7,49 persen fixed satu sampai dua tahun. Tergantung harga rumahnya,” ujarnya.
BNI mencatatkan realisasi pertumbuhan kredit di sektor properti yang diusung melalui Program BNI Griya mencapai 27,61 persen. Nilai BNI Griya yang terdistribusi selama periode Januari-September 2012 mencapai Rp 23,071 triliun, atau meningkat dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp 16,201 triliun.
Gatot melanjutkan, pihaknya membidik para pembeli rumah pertama karena kelompok konsumen ini cenderung rendah risiko kreditnya dibandingkan pembeli rumah yang bertujuan untuk investasi. Pembeli properti ini juga menjadi prioritas karena kelompok masyarakat tersebut sangat membutuhkan tempat tinggal. Jumlah mereka pun banyak.
”Dari 240 juta penduduk Indonesia, banyak di antara mereka belum memiliki tempat tinggal. Ini yang menjadi fokus utama kita. Dengan banyaknya jumlah yang belum memiliki rumah, sektor properti masih akan terus berkembang,” tuturnya.
BNI tidak hanya berkomitmen memberikan dukungan berupa program kredit pemilikan rumah (KPR) dengan bunga rendah dan persetujuan cepat.
Tetapi juga dukungan pada pembangunan konstruksi. Khusus dukungan pada pengembangan konstruksi ini, BNI mensyaratkan ada rekomendasi REI atas anggotanya yang membutuhkan fasilitas kredit konstruksi tersebut. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Era Injeksi, Honda Stop Produksi Motor Karburator
Redaktur : Tim Redaksi