jpnn.com, JAKARTA - CEO BNI Wilayah Surabaya Slamet Djumantoro menyatakan, pihaknya tengah agresif memasarkan layanan digital banking.
Layanan yang sudah ada, antara lain, mobile banking dan internet banking.
BACA JUGA: AyoLiburan, Ada 5 Destinasi Menarik, Mau?
Belum lama ini, pihaknya juga meluncurkan Kartu Tani untuk petani penerima manfaat subsidi pupuk.
Ada 1,2 juta petani di Jatim yang memiliki Kartu Tani.
BACA JUGA: Kelola Keuangan dan Terbitkan ID Pegawai, RNI Gandeng BNI
”Dari yang sebelumnya cash, kini cukup menggunakan kartu tersebut,” katanya, Selasa (1/8).
Bukan hanya di sektor pertanian, digital banking juga bisa digunakan di bidang pendidikan.
BACA JUGA: BNI Fokus Kembangkan Konsep DigiNation
Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemprov Jatim.
”Sekarang masih dipersiapkan. Ke depan, ada kartu khusus untuk pelajar,” tambahnya.
Selain itu, BNI gencar memperkenalkan produk uang elektronik TapCash.
Secara umum, penetrasi layanan digital banking baru sekitar 30 persen. Pemakaiannya diproyeksi bisa sampai 50 persen.
”Kalau digital banking sudah kuat, tidak perlu lagi datang ke teller,” lanjut dia.
Sebagai layanan tambahan, sasaran digital banking tersebut ialah penghimpunan tabungan.
Head of Consumer dan Retail Banking Widi Hantono menyatakan, untuk mendorong pemakaian TapCash, pihaknya akan memperbanyak kerja sama dengan ritel.
Hingga semester pertama 2017, sudah ada 200 ribu TapCash dengan volume sales Rp 1,9 triliun.
Hingga akhir tahun, ditargetkan ada 250 ribu TapCash dengan volume sales Rp 3,4 triliun. (res/c6/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasar Murah Berbagi Sembako BNI Meriahkan Tour de Flores
Redaktur & Reporter : Ragil