BNN Bongkar Sindikat Narkoba di Nusakambangan

Kalapas Diduga Kuat Terlibat

Rabu, 09 Maret 2011 – 11:00 WIB
Direktor Narkotika Alami BNN Brigjen Pol Benny Mamoto (paling kiri) saat memimpin penggeledahan di LP Nusakambangan.Tampak Kepala LP, Marwan Adli (tengah) tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa mengikuti keinginan Benny dan tim. Foto: Budi Siswanto/JPNN

CILACAP — Tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dipimpin Direktur Narkotika Alami, Brigjen (Pol) Benny Mamoto, melakukan penggeledahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan, Selasa (8/3)Langkah itu merupakan tindak lanjut dari informasi yang diperoleh tentang adanya jaringan perdagangan narkotika di LP Nusakambangan

BACA JUGA: Janda Kembang Bandar Inek Ditangkap



Sebelum menuju ke TKP, tim telah mengantongi data dan informasi tentang salah satu tahanan bernama Hartoni yang menjadi bandar narkoba dari dalam LP
Investigasi awal terhadap pria yang menjadi tahanan LP Narkotika sejak 2008 lalu itu pun dilakukan

BACA JUGA: Siswa SMA Cabuli Pelajar di Belakang Masjid

Sebelumnya, Hartono ditangkap di Banjarmasin karena membawa ekstasi dari Surabaya


Anak buah Benny di BNN yang juga seorang Polwan mengungkapkan, Hartoni kepergok membawa Inex sebanyak 32 ribu butir

BACA JUGA: Muara Enim Sarang Senpira

“Setelah sempat ditahan di Banjarmasin, kemudian (Hartoni) dipindahkan ke LP Narkotika tahun 2008,” kata anak buah Benny yang enggan disebut namanya itu.

Menurutnya, saat di LP Narkotika itu pula Hartoni melakukan bisnis narkotika bersama Mr XBahkan bisnis itu mendapat perlindungan dan dukungan dari Kepala LP (Kalapas) Marwan Adli dan jajarannya

Sejak pindah ke LP Narkotika, Hartoni langsung menekuni bisnis narkobaBinis haram itu juga sepengetahuan Kalapas, Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Iwan Syaefudin dan Kasi pembinaan/pendidikan (Binadik) Fob Budhiyono“Dugaan kami para pejabat LP terlibat makin kuat karena si Hartoni diberikan fasilitas istimewa di LP,” katanya.

Menurut sumber itu, Hartoni bahkan dibiarkan membangun rumah dengan fasilitas lengkap di luar tembok LP“Isteri dan perempuan panggilan Hartoni sering datang ke rumah tersebutTapi saat ini rumah itu sudah diratakan, padahal minggu lalu saya lihat masih berdiri,” katanya.

Soal modus bisnis narkoba, sumber di BNN juga mengungkapkan, Hartoni memesan barang ke Mr X yang juga tahanan LP Narkotika untuk dipasarkan atau dikirim ke BanjarmasinSelain itu, katanya, ada juga barang yang dipesan dari Mr X itu untuk dikonsumsi dan diedarkan di dalam Lapas“Sekali drop ke dalam Lapas sekitar 1 kg shabu,” jelasnya.

Sementara narkoba bisa masuk ke LP setelah Mr X mengontak orangnya di luar LP untuk menyerahkan pesanan melalui sipir penjara bernama Kiswanto yang tinggal di Cilacap“Dari Kiswanto kemudian di bawa ke dalam LapasBila Kiswanto sedang dinas, sering ada tukang ojek yang membawa barang dari rumah ke Lapas,” imbuh sumber.

Karena itu, katanya, Kiswanto ikut menjadi target penggeledahan dan penahanan BNNBahkan, kakak ipar Kiswanto yang bernama Didi juga diduga terlibat“Kiswanto itu tinggal di rumah kakak iparnya ituTiap barang yang mau dipasok ke LP dikirim ke alamat kakak iparnya itu,” jelasnya.

Petugas BNN juga menemukan nomor rekening Didi yang biasa digunakan untuk transaksi pembayaran narkotikaMeski demikian petugas belum bisa menindak Mr X"Mr X ini belum kita tahan karena kaki-tangannya yang bertindak sebagai kurir di luar LP belum kita dapatTransaksi Hartoni dengan Mr X memakai nomor rekeningnya orang lainHasil bisnis mereka ikut dibagikan dengan Kalapas,” katanya.

Benny menambahkan, BNN sudah mendapatkan sejumlah bukti yang memperkuat keterlibatan Kalapas dan jajarannya ke bawah“Kita sudah dapat aliran dananyaBukti lain yaitu tanah milik bersama Kalapas dengan Hartoni itu,” katanya.

Ia mengatakan, Kalapas dan jajarannya memberikan keistimewaan bagi Hartoni“Selain diizinkan membangun rumah di luar tembok, Hartoni juga dibiarkan memelihara 23 ekor sapi senilai Rp180 juta di dalam lapasBelum lagi dua ekor kuda pacu yang juga di dalam lapas,” terangnya“Kudanya sudah kita geser ke SurabayaSapinya masih di dalam dan akan kita uangkan dulu baru disita dananya,” jelasnya.

Benny menambahkan, BNN tak hanya mengejar narkoba sajaAliran uang hasil bisnis narkoba juga akan ditelusuri"Yang terbukti terlibat dan ikut menikmati kita beri sanksi hukum,” ujarnya.

DIkatakan pula, BNN juga mendalami kemungkinan adanya pejabat atasan Kalapas yang mungkin ikut menikmati uang transaksi narkotikaBenny meyakini Kalapas akan bernyanyi dan membeberkan semua yang terlibat bila telah diproses hukum“Baik ada yang tahu dan membiarkan maupun yang dapat bagian kita akan selidiki,” katanya.

Sementara isteri dan anak Hartoni di Surabaya sudah ditahan oleh anggota BNNLangkah ini merupakan bagian dari strategi BNN agar Hartoni mau buka mulut“Masih ada yang Hartoni rahasiakan mungkin dengan cara ini dia mau bicara,” kata petugas BNN.(sto/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Kali Digauli Pacar, Lapor Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler