JAKARTA - Artis Raffi Ahmad dan 16 rekannya yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) dini hari tadi, hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan. 5 orang dari mereka yang masih dirahasiakan namanya sudah dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba.
Lantas bagaimana sebenarnya kronologis penangkapan mantan kekasih Yuni Shara itu? Humas BNN, Sumirat Dwiyanto dalam keterangan persnya di kantor BNN, Minggu (27/1) malam mengungkapkan, penangkapan itu berasal dari informasi masyarakat sekitar 3 bulan lalu.
"Kita dapatkan info masyarakat tentang adanya penyalahgunaan narkoba oleh orang yang diamankan BNN. Kemudian kita dalami sampai yakin ada penyalahgunaan narkotika. Jam lima baru kita lakukan penggerebekan," kata Sumirat.
Nah, dalam penggerebekan di rumah Raffi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, didapatkan 17 orang. 4 orang yang terdiri dari 3 laki dan 1 perempuan sedang tidur di kamar terpisah di lantai atas. Kemudian ada 10 orang di bawah, termasuk Raffi Ahmad.
"Saat digerebeg, ada yang sedang main laptop, sedang joget-joget, serta ada yang baru datang tiga orang. Semuanya ditangkap dan dibawa ke BNN untuk diperiksa," jelas Sumirat.
Terkait barang bukti, petugas BNN yang berjumlah 15 orang menemukan 2 linting ganja di dalam kamar Raffi. Sedangkan 14 butir ekstasi ditemukan di laci ruang makan. Selain itu ditemukan pula minuman bersoda yang diduga sudah dicampur MDMA (ekstasi) yang telah dihaluskan.
Setelah dibawa ke kantor BNN Jalan MT Haryono, 17 orang itu menjalani tes urine. Tes juga dilakukan pada spesimen lain seperti rambut dan darah. Namun dari hasil tes urine diketahui baru 5 orang yang positif mengkonsumsi narkoba. Di antaranya 2 swasta berinisial J dan MF, konsultan restoran berinisial W, mahasiswa berinisial K, dan pengacara berinisial M.
Menurut Sumirat, tes urine hanya salah satu upaya pembuktian seseorang mengkonsumsi narkoba atau tidak. Saat ini penyidik juga masih melakukan tes terhadap spesimen lain seperti rambut dan darah dari 17 orang itu. Diprediksi hasilnya baru bisa diketahui besok sore.
"Kita juga masih cari tahu siapa dari mereka yang menyediakan tempat, barang dan mengkoordinir pertemuan di rumah itu. Jadi semuanya belum boleh pulang sampai selesai pemeriksaan dan pendalaman," tutur Sumirat.
Jika pemeriksaan sudah clear, penyidik akan memilah-milah data yang ada hingga diketahui mana yang terlibat atau tidak. Bagi yang tidak terlibat mengkonsumsi sesuai hasil tes bisa dikembalikan ke keluarganya. "Yang jelas semua kita kembangkan, siapa tau ada bandar besar yang main dalam kasus ini," tegasnya.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Bulan Menjanda, Tersangkut Kasus Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi