jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan selama periode 1 Januari 2020 hingga 27 Februari 2020 terjadi 652 bencana di seluruh Indonesia.
"Sebanyak 99,85 persen kejadian bencana sepanjang 2020 adalah bencana hidrometeorologi," kata Agus dalam jumpa pers yang diadakan di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (28/2).
BACA JUGA: Banjir Lahar dari Gunung Semeru, Para Penambang Kocar-Kacir Menyelamatkan Diri
Agus mengatakan, selain banjir, tanah longsor, gelombang pasang, dan puting beliung; bencana hidrometeorologi yang terjadi juga kebakaran hutan dan lahan.
Kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain Aceh, Riau, Maluku, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
BACA JUGA: BNPB Minta Warga Jabodetabek Waspada
"Kejadian bencana telah menyebabkan 123 orang meninggal dunia dan dua orang hilang, 165 orang luka-luka dan 1.441.283 orang mengungsi," katanya.
Sementara itu, bencana juga menyebabkan 11.522 rumah rusak dengan perincian 2.579 rusak berat, 1.794 rusak ringan, dan 7.149 rusak ringan.
BACA JUGA: BNPB Segera Kirim 10 Ribu Masker untuk WNI di Tiongkok
Bencana juga menyebabkan kerusakan terhadap beberapa fasilitas umum, antara lain 152 fasilitas pendidikan, 128 fasilitas ibadah, 15 fasilitas kesehatan, 48 kantor, dan 113 jembatan.
BNPB mengadakan jumpa pers terkait dengan penanganan bencana selama Januari hingga Februari 2020. Selain bencana alam, dalam jumpa pers tersebut juga dipaparkan penanganan COVID-19 dan kontaminasi radioaktif di Serpong, Tangerang Selatan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan