BNPB Prediksi Jakarta Tidak Akan Bebas Banjir

Minggu, 23 Desember 2012 – 14:10 WIB
JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memerediksikan Jakarta tidak akan bebas banjir. Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, dimensi dan masalah banjir di Jakarta terus meningkat. "Selain faktor alam, faktor antropogenik berperan menyebabkan banjir," katanya, Minggu (23/12), kepada JPNN.

Sutopo menjelaskan hujan deras pada Sabtu (22/12)  di Jakarta telah menyebabkan kemacetan yang luar biasa. Ada 22 genangan banjir yang tersebar di Jakarta. Bahkan jalan protokol seperti Jalan Sudirman dan Thamrin juga tergenang banjir. Saat bersamaan, kawasan Puncak juga hujan sehingga debit Ciliwung meningkat 110 centimeter sehingga Siaga III pada Sabtu pukul 16.18. Bahkan, pukul 18.00, Katulampa mencapai 120 centimeter. Dalam waktu empat jam kemudian Depok dan 11-13 jam kemudian Manggarai akan menerima banjir kiriman.

Minggu (23/12) sekitar pukul 03.00 Wib daerah di  Kelurahan Makasar, Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Kramat dan lainnya di bantaran Ciliwung hilir terendam banjir hingga satu  meter.

Menurut dia, pada periode tahun sebelum 1970-an faktor alam penyebab dominan. Sesudah itu, penyebab banjir menjadi lebih komplek. Kombinasi alam dan antropogenik menjadi penyebab banjir.  "Jakarta tak akan bebas banjir secara mutlak. Berbagai upaya penanganan selalu kalah cepat dibanding dengan faktor penyebab," kata Sutopo.

Dia menambahkan, upaya pengendalian banjir hingga 2014 ternyata belum akan menuntaskan titik banjir yang ada. Total ada 78 titik banjir di DKI Jakarta. Kanal Banjir Timur mampu mengurangi 15 titik banjir. Jika dilakukan normalisasi sungai di Kanal Banjir Barat akan mengurangi 6 titik banjir. Normalisasi sungai Pesanggrahan, Angke dan Sunter pada 2011-2014 dengan dana Rp2,3 triliun hanya mengurangi 10 titik.

Demikian pula proyek pengerukan sungai  Jakarta Emergency Dredging Initiative di Cengkareng Drain, Kali Sunter, KBB, Cideng, Angke dan lainnya pada 2013-2014 akan mengurangi 20 titik banjir. Masih ada 27 titik yang belum dibebaskan. Ini pun jika tidak ada penambahan titik banjir baru. "Kenyataannya, banjir kemarin jalan Thamrin, Sudirman, dan Gatot Subroto bukan termasuk dalam 78 titik banjir yang ada," tuntasnya.

Sementara itu warga meminta upaya nyata dari Pemprov DKI dalam mengatasi banjir akibat hujan di musim penghujan ini. Warga mengeluhkan kalau hujan terjadi banjir dan macet, sehingga mengganggu aktivitas. Di samping itu, musim libur panjang akhir pekan ditambah perayaan Natal juga diharapkan tidak terganggu karena cuaca ini.

Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, sudah punya trik menghadapi banjir di musim penghujan, November 2012. Mantan Wali Kota Surakarta itu lebih mengutamakan agar masyarakat Jakarta memiliki semangat gotong royong dan kerja bakti membersihkan perkampungan.

"Gotong royong dan kerja bakti, kalau yang gede-gedekan tidak mungkinlah. Kerja bakti di kampung bersihin selokan ya seperti itu," kata Joko Widodo, kepada wartawan, Kamis (8/11), sebelum mengikuti pertemuan Pimpinan MPR dengan Gubernur dan Ketua DPRD se-Indonesia, di gedung parlemen.

Pria yang karib disapa Jokowi itu juga mengatakan bahwa pengerukan kali sudah terus dilakukan. Lokasinya, lanjut dia, mulai di Pademangan, Jakarta Barat dan diupayakan untuk semua kali. "Tapi ya itu, kalau terlalu dalam dikeruk misalnya di kedalaman  1.60 meter saja sudah kena sedimen," kata gubernur yang diusung PDIP-Gerindra itu.

Lantas bagaimana untuk di kampung-kampung? Jokowi mengatakan, itu nanti untuk jangka panjang. "Kalau nanti Cengkareng Green dan Pesangrahan selesai barulah dibicarakan. Jangan seminggu dua minggu suruh mengatasi," ungkap pria bertubuh ceking itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debit Air Sungai Ciliwung Bertambah, Masyarakat Diharap Waspada

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler