BNPT Siap Tingkatkan Kualitas Kinerja

Selasa, 07 Februari 2017 – 15:51 WIB
Suhardi Alius dan Asman Abnur. Foto: BNPT

jpnn.com - jpnn.com - Sebagai sebuah lembaga baru, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan terus berbenah diri untuk kemajuan ke depan.

Terutama dari sisi kinerja dan program unggulan sesauai dengan bidangnya terkait dalam penanggulangan dan pencegahan paham radikal terorisme.

BACA JUGA: DK PBB Apresiasi Cara Indonesia Tanggulangi Terorisme

Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius usai mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Asman Abnur untuk memberikan pengarahan kepada seluruh pejabat eselon I, II, III dan IV BNPT di acara Reformasi Birokrasi Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Kinerja BNPT.

“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud komitmen dari BNPT dalam mendukung program nasional pemerintah sekaligus sebagai kepentingan lembaga ini dalam melakukan pembenahan dan penguatan birokrasi khususnya dalam hal penanggulangan terorisme,” ujar Komjen Suhardi di kantor perwakilan BNPT yang ada di salah satu gedung kementerian di Jakarta, Selasa (7/2)

BACA JUGA: BNPT Perkaya Ilmu Deradikalisasi ke Arab Saudi

Menurut mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas ini, BNPT menyadari pentingnya pembenahan birokrasi sehingga tugas pokok lembaga pemerintahan yang berupa memberikan pelayanan publik dapat berjalan dengan baik.

“Karena sebagai lembaga yang diberikan wewenang dalam mengoordinasikan penanggulangan terorisme, BNPT dituntut untuk memiliki kekuatan yang dapat mewujudkan birokrasi pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi,” ujar alumnus Akpol tahun 1985 ini.

Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan bahwa di seluruh pejabat dan aparatur sipil negara (ASN/PNS) sudah melakukan deklarasi terhadap reformasi birokrasi di tubuh BNPT.

Karen itu, pihaknya sengaja untuk mengundang Men PAN RB untuk memberikan motivasi serta menyampaikan bahwa BNPT juga sudah melangkah jauh.

“Contohnya kami sudah mendapatkan kenaikan remunerasi dari 40 persen menjadi 70 persen. Kemudian kami sekarang ini berusaha memperbaiki mekanisme manajemen kami dan juga pemeriksaan dari BPK. Dan sudah kami laporkan kepada MenPAN. Tidak cuma deklarasi, tapi kita juga mengakselerasi,” ujarnya.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini juga menyampaikan bahwa sesuai dengan Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang baru disampaikan, pihaknya juga akan memberikan tempat kepada personel dari kementerian atau lembaga (K/L) yang punya korelasi tugasnya bersama BNPT.

“Kepada MenPAN kami sampaikan bahwa di SOTK yang baru itu kami akan pilih orang-orang yang terbaik di lembaga mereka semua sehingga kami punya sumber daya manusia yang betul-betul kami harapkan punya kemampuan daya kerja yang bagus dalam kinerjanya,” ujarnya.

“Jadi di BNPT ini seperti miniatur dari beberapa kementerian dan lembaga lain. Tidak hanya dari TNI, polisi atau kejaksaan, tapi ada juga dari kementerian lain seperti Kementerian Luar Negeri, Sosial, Agama, Hukum dan HAM, lapas (lembaga pemasyarakatan), Imigrasi dan lainnya yang berhubugan dengan korelasi tugas BNPT,” katanya.

 MenPAN dan RB pun juga memberikan apresiasi yang luar biasa kepada BNPT.  “Scope yang disampaikan MenPAN bukan cuma di BNPT tapi nasional. Beliau mengefisiensi semua manajemen itu dengan baik termasuk mengefisiensikan anggaran bagaimana meningatkan kinerja dan SDM yang unggul. Nah ini sangat luar biasa,” ujar alumnus Akpol tahun 1985 ini.

Pria yang pernah menjadi Wakapolda Metro Jaya ini pun memiliki harapan yang sama dangan MenPAN RB tentang BNPT bisa memelihara konsistensi kinerjanya selama ini.

Karena, menurut MenPAN seperti yang dikatakan Kepala BNPT, meraih sesuatu itu sangat mudah, tapi mempertahankannya itu yang sangat sulit.

“Kalau bisa dipertahankan dan kalau bisa lebih lagi ditingkatkan, itu yang paling penting. Saya memotivasi seluruh anggota dan juga pegawai BNPT ini bahwa ini betul-betul menjadi momentum buat kami berubah. Minimal kami bisa mempertahankannya konsistensi tersebut. Karena reformasi birokrasi tentu saja sustainable (berkelanjutan),” ujar mantan Kapolres Metro Depok dan Jakarta Barat.

Sementara itu, Asman mengatakan bahwa tugas BNPT ke depan tentunya tidaklah mudah.

Apalagi BNPT telah menggandeng sebanyak 27 K/L untuk bersinergi dalam penanggulangan terorisme.

“Beliau (Kepala BNPT) ini kan menjadi koordinator dari beberapa institusi kementerian sebanyak 27 K/L. Itu merupakan pekerjaan yang sangat besar sekali. Tidak ringan. Maka dari itu saya mengusulkan untuk merencanakan hal-hal yang besar sekalian. Mulai dari sistem penanggulangan terorisme, pencegahannya kemudian sampai pada tingkat pembinaannya baik kepada mantan teroris dan keluarganya,” kata Asman.

Pria yang pernah menjadi anggota DPR RI dan Wakil Wali Kota Batam ini berharap apa yang dilakukan BNPT dalam mengagndeng 27 K/L ini bisa benar-benar terintegrasi dengan baik agar penangulangan terorisme bisa berjalan secara maksimal.

“Kalau benar-benar terintegarasi secara maksimal, diharapkan orang-orang yang sudah terkontaminasi dengan paham-paham radikal itu bisa diperbaiki dengan cara-cara yang soft atau cara-cara yang baik sehingga mereka dapat kembali lagi ke jalan yang benar,” kata pria yang pernah menjadi Ketua HIPMI dan Kadin Batam ini. (jos/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BNPT  

Terpopuler