jpnn.com, LOMBOK - Badan Nasional Sertifikasi Kompetensi (BNSP) menggelar uji kompetensi untuk memberi sertifikasi bagi tenaga kerja bidang pariwisata di bagian front office dan housekeeping/Tata Graha di Idoop Hotel Lombok by Prasanthi pada 19-21 Agustus 2022.
BNSP menyatakan saat ini sertifikasi menjadi salah satu hal yang membantu pekerja bertahan di dunia kerja.
BACA JUGA: Sektor Pariwisata Pulih, Ekonomi Bali Pasti Bangkit
Sertifikasi kompetensi merupakan pengakuan terhadap tenaga kerja yang memiliki kualifikasi keterampilan dan kemampuan sesuai standar ketenagakerjaan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, sertifikasi itu mendorong tenaga kerja pariwisata khususnya perhotelan bisa menjadi lebih berkompeten dalam bekerja.
BACA JUGA: Sesuai Arahan Presiden Jokowi, BNSP Sertifikasi Tenaga Kerja Pariwisata di Labuan Bajo
Anggota BNSP Bonardo Aldo Tobing dalam paparannya menyatakan sertifikasi kompetensi yang diawaki oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP) Rajawali Hospitaliti (RHN) adalah bagian upaya BNSP mendukung pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM).
Khususnya di wilayah destinasi wisata superprioritas.
BACA JUGA: Kabar Baik untuk UMKM, Sertifikat Merek Kini Bisa Jadi Jaminan Bank
"BNSP terus mendukung pengembangan destinasi wisata superprioritas melalui sertifikasi kompetensi SDM bidang pariwisata di Lombok, NTB," kata Aldo.
Aldo menambahkan BNSP terus berupaya mendukung program pemerintah dalam membangkitkan pariwisata paska pandemi covid-19.
Demi mewujudkan itu, dia menilai perlu adanya SDM bidang pariwisata yang kompeten dan memiliki bukti kompetensi.
"BNSP memprioritaskan pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja bagi SDM pariwisata pada destinasi super prioritas. Salah satunya adalah Mandalika di Lombok dengan memberikan program dana subsidi BNSP melalui LSP Rajawali Hospitality Nusantara untuk mensertifikasi SDM bidang pariwisata," tutur Aldo.
Aldo menjelaskan sertifikasi kompetensi tersebut diikuti oleh 60 peserta dari berbagai hotel di Lombok.
Dia menaruh harapan besar sertifikasi kompetensi SDM bidang pariwisata bisa menambah kualitas pelayanan sesuai standar kompetensi.
"Dengan PSKK (Program Sertifikasi Kompetensi Kerja) ini kita bisa pastikan kualitas pelayanan sudah sesuai dengan standar kompetensi sehingga dapat menunjang kesuksesan pariwisata di Lombok dan sekitarnya," tukas Aldo.
General Manager Idoop Hotel, Mansur Karto menyambut baik sertifikasi kompetensi bagi tenaga kerja perhotelan di wilayah Lombok dan sekitarnya.
Menurutnya, sertifikasi kompetensi dilakukan dalam upaya Pengembangan Program Sertifikasi Kompetensi Pariwisata sebagai salah satu sarana strategis dalam meningkatkan daya saing khususnya bidang wisata di daerah NTB.
"Kami berharap dengan terlaksananya sertifikasi kompetensi ini bisa menjadi instrument dalam meningkatkan kualitas dan kemampuan serta profesionalisme SDM di industri perhotelan terutama di bidang rooms division (Front Office dan Housekeeping), sehingga dalam pelaksanaan tugas sebagai tenaga kerja bisa menerapkan prinsip-prinsip, nilai-nilai serta mencapai standar kinerja dan target yang telah ditetapkan perusahaan," kata Mansur.
Menurut Mansur, kompetensi merupakan suatu wujud dari kualitas SDM yang terbentuk dengan menyatunya tiga hal yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku.
"Sehingga nilai-nilai esensi dari jiwa hotelier seperti integritas, loyalitas, kejujuran, kedisiplinan, dan keadilan akan mampu bersaing di dalam dunia perhotelan yang makin kompetitif," sambung Mansur.
Sertifikasi kompetensi kali ini diikuti tenaga kerja dari enam hotel di Lombok dan sekitarnya, yaitu Truntum Hotel Boutique Mandalika, The Jayakarta Resort & Spa, Prime Park Hotel Lombok, Royal Avila Boutique Resort, Idoop Hotel, dan Merumata Senggigi.
Sertifikasi kompetensi di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Idoop Hotel pada 19 dan 20 Agustus 2022 di TUK Merumata Senggigi. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi