JAKARTA - Pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI yang menyebut surat Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman ke FIFA tidak resmi dibantah oleh dua anggota eksekutif komite (exco) PSSI Bob Hippy dan Sihar Sitorus.
Bob Hippy menyampaikan, pernyataan Hadiyandra jelas salah kaprah. Itu karena, FIFA melalui Sekjennya, Jerome Valcke membalas surat Farid Rahman tersebut.
"Apa yang dikatakan Hadiyandra itu pernyataan mengada-ada dan tendensius, ini buktinya jika FIFA berkirim surat kepada Farid Rahman sebagai balasan surat sebelumnya," tegas Bob, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/3) sore.
Surat tersebut ditembuskan ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo dan Asian Football Confederation (AFC). "Artinya surat itu resmi," tambah Sihar.
Sihar melanjutkan, dalam dalam situs resmi FIFA pada Selasa 26 Maret 2013, jabatan Wakil Ketua Umum PSSI masih bertengger nama Farid Rahman. Dengan demikian sampai saat ini FIFA masih mengakui Farid Rahman jadi waketum.
"Mengenai rencana exco menggelar rapat dalam waktu dekat untuk membahas beberapa agenda, Farid Rahman dan kawan-kawan harus diundang. Jumlah exco dalam rapat tetap 11 orang. Jika tak diundang, rapat exco itu tidak quorum dan jika dipaksakan tentu melanggar Statuta PSSI," tegas Sihar.
Sementara, empat enggota exco yang ditambah saat KLB belum berhak hadir karena sampai kini. Alasannya, belum ada penegasan resmi dari FIFA terkait keabsahan status mereka. "Pemilihan personal exco dilakukan melalui mekanisme dan tata cara pemilihan yang diatur, sesuai Electoral Code FIFA, tidak asal tunjuk," ungkapnya.
Surat FIFA kepada Farid Rahman tertanggal 22 Maret 2013 ditembuskan kepada AFC dan Menpora. Surat yang diteken Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke itu tiga agenda yang diminta FIFA, yakni Unifikasi Liga, Revisi Statuta dan pengembalian empat exco secara resmi.
"Tidak ada agenda lain yang disetujui di luar itu. FIFA selanjutnya akan mengawasi secara ketat jalannya kesepakatan yang dihasilkan melalui KLB tersebut," ujar Sihar. (abu/jpnn)
Bob Hippy menyampaikan, pernyataan Hadiyandra jelas salah kaprah. Itu karena, FIFA melalui Sekjennya, Jerome Valcke membalas surat Farid Rahman tersebut.
"Apa yang dikatakan Hadiyandra itu pernyataan mengada-ada dan tendensius, ini buktinya jika FIFA berkirim surat kepada Farid Rahman sebagai balasan surat sebelumnya," tegas Bob, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/3) sore.
Surat tersebut ditembuskan ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo dan Asian Football Confederation (AFC). "Artinya surat itu resmi," tambah Sihar.
Sihar melanjutkan, dalam dalam situs resmi FIFA pada Selasa 26 Maret 2013, jabatan Wakil Ketua Umum PSSI masih bertengger nama Farid Rahman. Dengan demikian sampai saat ini FIFA masih mengakui Farid Rahman jadi waketum.
"Mengenai rencana exco menggelar rapat dalam waktu dekat untuk membahas beberapa agenda, Farid Rahman dan kawan-kawan harus diundang. Jumlah exco dalam rapat tetap 11 orang. Jika tak diundang, rapat exco itu tidak quorum dan jika dipaksakan tentu melanggar Statuta PSSI," tegas Sihar.
Sementara, empat enggota exco yang ditambah saat KLB belum berhak hadir karena sampai kini. Alasannya, belum ada penegasan resmi dari FIFA terkait keabsahan status mereka. "Pemilihan personal exco dilakukan melalui mekanisme dan tata cara pemilihan yang diatur, sesuai Electoral Code FIFA, tidak asal tunjuk," ungkapnya.
Surat FIFA kepada Farid Rahman tertanggal 22 Maret 2013 ditembuskan kepada AFC dan Menpora. Surat yang diteken Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke itu tiga agenda yang diminta FIFA, yakni Unifikasi Liga, Revisi Statuta dan pengembalian empat exco secara resmi.
"Tidak ada agenda lain yang disetujui di luar itu. FIFA selanjutnya akan mengawasi secara ketat jalannya kesepakatan yang dihasilkan melalui KLB tersebut," ujar Sihar. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Persegres, Racik Formula Khusus
Redaktur : Tim Redaksi