jpnn.com - KABUL – Usianya baru menginjak 14 tahun. Dengan usia seperti itu, bocah ini seharusnya masih asyik bermain layaknya anak seumurannya. Namun, dia ternyata mampu membuat perubahan tentang pendidikan di Afganistan.
Perkenalkan, dia adalah Aziza Rahimzada. Bocah itu kini menjadi buah bibir karena membuat 25 ribu anak di kamp pengungsian bisa merasakan pendidikan di sekolah formal.
BACA JUGA: Karena Asap, Jokowi Percepat Pulang dari Amerika
Sebagaimana diketahui, pemerintah Afganistan sempat melarang anak-anak pengungsi mengeyam pendidikan. Selain pendidikan, Aziza juga bisa membujuk pemerintah menyediakan air keran bersih di kamp pengungsian.
“Anak-anak (pengungsi) ini adalah produk dari perang. Mereka telah banyak menderita selama perang. Saya hanya memberikan saran dan pendampingan pada mereka tentang nilai dari pendidikan,” ujar Aziza di laman AFP, Senin (26/10).
BACA JUGA: Pesawat British Airways Mendarat Darurat, Sayap Terseret Sepanjang Landasan
Berkat usahanya, Aziza kini dinominasikan sebagai penerima Penghargaan Perdamaian Anak Internasional. Penghargaan itu sebelumnya didapat Malala Yousafzai dari Pakistan yang juga memperjuangkan sekolah bagi anak-anak perempuan di negaranya. Aziza pun kini mendapat julukan Malala dariAfganistan. (sha/jos/jpnn)
BACA JUGA: Dahsyat, Gempa Bumi Guncang Afghanistan Tewaskan 135 Orang
BACA ARTIKEL LAINNYA... HOT! Usai Kuras Rumah Korban, Perampok Lepas Semua Pakaiannya Lalu Cumbui Korban
Redaktur : Tim Redaksi