jpnn.com - PENNSYLVANIA - Perbuatan Tristen Kurilla membuat banyak orang tua mengelus dada. Bocah berusia 10 tahun itu tega menghabisi nyawa Helen Novak, 90. Masalahnya sepele, yaitu karena Novak berteriak kepada bocah tersebut. Ibunya kemudian membawa Kurilla ke kantor polisi di Honesdale, Wayne County, Pennsylvania, pada Sabtu (11/10).
"Saya membunuh perempuan itu," ujar bocah kelas V SD Damascus itu kepada polisi. Saat ini Kurilla ditahan di Fasilitas Pemasyarakatan Wayne County. Dia tidak boleh dibebaskan dengan jaminan. Kurilla dikenai tuduhan tindak kriminal berupa pembunuhan yang biasa dikenakan kepada orang dewasa. Ruangan Kurilla dibedakan dengan tahanan dewasa dan akan diawasi terus-menerus. Rencananya, kasus tersebut disidangkan pada 22 Oktober mendatang.
BACA JUGA: Timor Leste Minta Dewan Pers Bersikap Soal Pernyataan Xanana
Kurilla menyatakan bahwa dirinya tidak berniat membunuh Novak. Kejadian itu bermula saat dia berkunjung ke rumah kakeknya, Anthony Virbitsky, di Kota Damascus pada Sabtu pagi. Virbitsky adalah perawat lansia untuk Novak.
Awalnya Kurilla hanya berniat menanyakan sesuatu kepada Novak. Tidak dijelaskan apa yang hendak dia tanyakan. Namun, ternyata Novak berteriak kepada Kurilla saat dia memasuki kamarnya. Merasa jengkel, Kurilla kemudian mengambil tongkat kayu dan menekankan tongkat tersebut di leher Novak selama beberapa detik. Tidak cukup sampai di situ, dia juga memukul Novak di bagian leher dan perut. "Saya hanya berusaha menyakiti dia," ujar Kurilla ketika ditanya apakah dia berniat membunuh Novak.
BACA JUGA: Kim Jong-un Muncul Pakai Tongkat Jalan
Setelah melampiaskan kekesalannya, Kurilla bilang kepada kakeknya bahwa mulut Novak berdarah. Namun, ketika dicek, tidak ada darah. Hanya, saat itu napas Novak tersengal-sengal. Dia menolak dibawa ke rumah sakit. Kurang dari sejam kemudian, dia mengembuskan napas terakhir.
Keluarganya langsung menelepon polisi. Jasad Novak dibawa ke rumah duka di wilayah tersebut. Beberapa jam kemudian Martha Virbitsky, ibunda Kurilla, membawa anaknya ke kantor polisi. Kurilla akhirnya mengakui telah memukuli Novak.
BACA JUGA: Parlemen Inggris Dukung Pembentukan Negara Palestina
Martha menyatakan bahwa selama ini Kurilla memang kerap membuat masalah. Dia, tampaknya, memiliki kelainan mental dan kerap melakukan kekerasan. (CNN/Daily Mail/sha/c4/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perawat di Italia Dituduh Bunuh 38 Pasien
Redaktur : Tim Redaksi