Bocah Dianiaya gara - gara Bermain Pagar

Kamis, 25 Oktober 2018 – 22:16 WIB
Kekerasan pada anak. Foto: JPG

jpnn.com, SURABAYA - Lebam hitam menghiasi pipi kanan Aziz Setiawan. Pada lubang hidung kanannya, terdapat bekas luka kering.

Namun, anak ketiga dari pasangan suami istri (pasutri) Suwarno dan Siswati itu tidak tampak kesakitan. Dia terlihat ceria bermain handphone dengan adiknya.

BACA JUGA: Detik – detik Olga Bakar Dua Anak Kandungnya

Bocah 10 tahun tersebut terluka karena dianiaya Ivan Habibi, warga Keboansikep, Gedangan.

''Saya dipukul dan ditendang saat jongkok,'' ucap Aziz di rumah kos RT 2, RW 2, Desa Keboansikep, Gedangan.

BACA JUGA: Monyet Ditangkap Polisi Lantaran Tusuk Firman dengan Gunting

Sebelum dipukul Ivan, kepala siswa kelas IV SDN Keboansikep 1 itu dihantam ke pagar rumah oleh ayah pelaku, Edi Suliyanto.

Pelipis kanannya terbentur keras. Tak lama kemudian, Ivan datang, lalu menghujani Aziz dengan lima kali tendangan.

BACA JUGA: Perempuan 29 Tahun Tewas Diduga Dianiaya Pasangannya

Tendangan tersebut melukai bagian atas bibir dan hidungnya. ''Ditinju sekali juga di pipi kanan,'' katanya.

Dalam kondisi berdarah, Aziz pulang ke rumah. Ibunya, Siswati, kaget melihat anaknya babak belur.

Dia lantas membawa Aziz ke klinik terdekat. ''Setelah diobati, boleh pulang,'' ujar Siswati.

Perempuan 40 tahun itu juga melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Polsek Gedangan.

''Dibantu mediasi sama Polsek Gedangan. Ditunggu sampai Sabtu besok (27/10). Kalau pelaku tidak datang, saya minta diproses hukum,'' tegasnya.

Kejadian tersebut berlangsung pada Minggu (21/10). Setelah magrib, Aziz bersama enam temannya bermain lempar sandal di dekat

Warkop Waris milik pelaku. Saat itu pagar kuning di warkop terbuka. Anak-anak ingin menutup pagar tersebut. Kemudian, datanglah Edi.

Dia memarahi anak-anak yang sedang bermain di dekat pagar tersebut. Enam teman Aziz pun lari.

Tinggal Aziz sendiri di sana. Aziz berinisiatif membuka kembali pagar yang ditutup temannya.

Namun, bocah itu malah dihajar Edi. Ivan juga menghampiri, lalu memukul dan menendang Aziz. ''Anak saya posisi jongkok, gak bisa ngapa-ngapain,'' terang Siswati.

Ibu empat anak tersebut merasa prihatin dengan kelakuan pelaku. Berani memukul bocah di bawah umur.

Anak ketiganya itu tidak merusak pagarnya. ''Malah saya yang dirugikan. Dia tidak punya iktikad baik. Minta maaf saja tidak ada,'' ungkapnya.

Suwarno, ayah Aziz, menyatakan bahwa anaknya belum masuk sekolah setelah kejadian tersebut. ''Kepalanya masih pusing. Beberapa kali hidungnya sempat berdarah,'' jelasnya.

Menurut dia, saat dihajar pelaku, Aziz mencium bau tidak enak di mulut Ivan. Diduga, itulah aroma alkohol. ''Saya hanya minta pelaku bertanggung jawab,'' tuturnya.

Saat didatangi, Ivan tidak berada di Warkop Waris miliknya maupun di rumah. Hanya Edi yang keluar rumah.

Dia menyebut anaknya kabur setelah kejadian tersebut. Edi mengaku sempat berkali-kali menghubunginya, tetapi tidak dijawab. Karena itu, dia tidak tahu keberadaannya anaknya.

''Memang benar kejadiannya seperti itu. Tapi, hanya anak saya yang memukul,'' ujar Edi.

Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Gedangan Iptu Supratman membenarkan adanya laporan penganiayaan.

Kemarin keluarga korban dipanggil untuk BAP (berita acara pemeriksaan). Aziz telah menjalani visum di klinik medis. Hasilnya, alis kanan bengkak, pipi kanan memar, dan keluar darah dari hidung bagian kanan.

''Pelaku masih terus ditelusuri. Sekarang tak berada di rumah,'' paparnya. (oby/c14/ai/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Superbejat! Gagal Memerkosa, Ari Malah Aniaya Balita


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler