Bocah Dihajar Ibunya Hingga Tewas itu Sudah Khatam Alquran

Sabtu, 23 Juni 2018 – 00:06 WIB
Ani Musyrifah (biru berhijab) saat dikeler petugas di Polres Kabupaten Malang, setelah membunuh anak kandungnya, Saiful Anwar. Foto: Farik FajarwatiRadar Kanjuruhan

jpnn.com - Ani Musrifah (40) bisa dibilang sosok ibu yang sangat kejam. Perempuan warga Dusun Tempur, Desa Pagak, Kabupaten Malangi, Jatim, itu tega menghajar anak kandungnya, Saiful Anwar (8) hingga tewas.

Marsilan, yang merupakan Pakde-nya Saiful, tidak tahu pasti apa yang membuat Ani kalap hingga tega menganiaya Saiful.

BACA JUGA: Saiful Diseret Ibunya, Teriak Minta Ampun Tetap Dihajar

"Sebelum-sebelumnya saya juga tidak pernah tahu apa penyebabnya, tapi memang sering anaknya ditangis (dibuat menangis)," terangnya saat ditemui Radar Malang (Jawa Pos Group) di rumah duka, Kamis (21/6).

Ani sendiri dikenal tertutup oleh tetangga sekitar. Wanita asal Lamongan itu juga sangat jarang bersosialisasi. "Biasanya keluar hanya untuk mengantar anaknya sekolah atau mengaji. Selebihnya ada di dalam rumah, pintu juga langsung ditutup," tambahnya.

Di rumah bercat kuning itu, Ani tinggal bersama Marliyat, suaminya, dan SA anak pertamanya. Sementara anak keduanya tinggal di rumah bibinya yang juga masih berada di satu kompleks kediamannya.

"Di sini semuanya saudara mulai dari saya yang paling tua sampai adik-adik saya dengan keluarganya," terang Marsilan.

Saat kejadian, di rumah tersebut Ani hanya berdua dengan korban. Sementara ayahnya sedang tidak di rumah karena bekerja. Ayah korban hanya pulang dua sampai tiga hari sekali karena bekerja sebagai karyawan warung bakso di Wagir.

Tidak ada firasat sama sekali jika keponakan yang sehari-hari bermain di rumahnya tersebut akan pergi untuk selama-lamanya. "Kalau di bilang nakal, ya sewajarnya anak-anak seusianya lah, tidak ada yang berlebihan. Anak saya pun sama begitu," terang Marsilan.

BACA JUGA: Saiful Diseret Ibunya, Teriak Minta Ampun Tetap Dihajar

Dengan putra semata wayangnya, Saiful Anwar memang senang bermain layang-layang dan bersepeda. "Tidak ada kenakalan lainnya yang berlebihan, ya sama seperti anak-anak yang lain, saya juga heran kenapa ibunya begitu keras," sambungnya.

Saiful dikenal sebagai anak yang pandai mengaji. "Dia baru saja khatam Alquran dengan guru ngajinya di kampung," ujar Marsilam. Dia Marsilan berharap pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya. (*/nay)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler