Bocah SD Tewas di Mataram Bukan karena Penganiayaan, tetapi...

Selasa, 10 Oktober 2023 – 19:56 WIB
Kapolresta Mataram Kombes Pol. Mustofa. (ANTARA/Dhimas B.P.)

jpnn.com, MATARAM - Polisi memastikan kematian bocah SD asal Karang Bagu, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (9/10) sore bukan karena penganiayaan.

Hal itu ditegaskan Kapolresta Mataram Kombes Mustofa setelah pihaknya melakukan penyelidikan.

BACA JUGA: 3 Bocah SD Tewas Tenggelam di Kolam Renang, Pemkab Trenggalek Angkat Bicara

"Jadi, perlu kami luruskan terkait informasi yang berkembang di media sosial yang menyebutkan bahwa penyebab korban ini meninggal karena dikeroyok di sekolahnya, itu tidak benar," kata Mustofa, Selasa.

Dia menyampaikan hal demikian berdasarkan hasil klarifikasi kepada pihak dokter ahli yang sempat memberikan perawatan medis kepada korban yang meninggal pada usia 7 tahun tersebut.

BACA JUGA: Tiga Bocah SD Tewas Tenggelam di Kolam Renang Jwalita Trenggalek, Begini Kronologinya

"Jadi, korban ini meninggal karena ada penyempitan pada batang otak. Tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban," ujarnya.

Selain meminta klarifikasi secara medis, Mustofa menerangkan bahwa pihaknya juga sudah meminta klarifikasi kepada keluarga korban.

BACA JUGA: Kunci Pilpres di Jawa Timur, Pengamat: Dukungan NU, Jokowi, dan Sepak Bola

"Pihak keluarga sudah mengikhlaskan korban. Orang tua korban juga menepis dan menyesali adanya isu yang menyebutkan anaknya meninggal karena dikeroyok," ucap dia.

Terkait adanya penyebaran informasi yang berbau hoaks (kabar bohong) tersebut, Mustofa menegaskan bahwa pihaknya kini sedang menelusuri pengunggah dan penyebar di media sosial.

"Sedang kami cari siapa yang kali pertama mengunggah dan menyebarluaskan informasi itu," ujarnya.

Menurut dia, pengunggah maupun penyebar informasi bohong bisa dikenakan pidana sesuai yang diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Dengan adanya kasus ini, Mustofa pun mengimbau masyarakat agar lebih bijak dan selektif dalam menanggapi segala bentuk informasi yang beredar di media sosial. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologi Kecelakaan Mengerikan di Exit Tol Bawen yang Menewaskan 4 Orang


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler