jpnn.com - TANJUNGPINANG - Seorang bocah bernama Muhammad Viki Pratama (10) ditemukan meninggal dunia karena terseret arus di Pantai Batu Junjung Senggiling, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Korban ditemukan terdampar dalam keadaan meninggal dunia di ujung pantai atau kurang lebih 70 meter dari lokasi kejadian kecelakaan pada Sabtu (25/2) sekitar pukul 07.30 WIB.
BACA JUGA: Bintangi Film Teman Tidur, Gunawan Ternyata Punya Pengalaman Serupa
Kantor Basarnas Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) telah mengevakuasi jenazah korban. "Jenazah korban langsung dievakuasi ke rumah duka dan sudah dikebumikan di pemakaman keluarga di Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong, Bintan," kata Kepala Basarnas Tanjungpinang Riyadi.
Kronologi kejadian berawal ketika korban bersama rekan-rekannya pergi memancing dan berenang di Pantai Batu Junjung Senggiling, Jumat (24/2) sore.
BACA JUGA: Bintang Timnas Thailand Punya Nasib Serupa dengan Pratama Arhan di Liga Jepanng
Namun, korban tiba-tiba hanyut, lalu terseret arus hingga tenggelam.
Rekan-rekan korban sempat berupaya menolong, tetapi tak berhasil.
BACA JUGA: Nelayan yang Tenggelam di Sungai Barito Belum Ditemukan, Mohon Doanya
"Laporan tenggelamnya korban diterima Basarnas Tanjungpinang dari warga setempat pada hari Jumat sekitar pukul 18.15 WIB," ungkap Riyadi.
Setelah menerima laporan itu, lanjut dia, tim Rescuer Kantor Basarnas Tanjungpinang berjumlah 11 orang langsung bergerak menuju lokasi kejadian kecelakaan menggunakan Rescue Truck dan Rescue Car D-Max.
Pencarian korban juga melibatkan unsur gabungan yang terdiri atas TNI Angkatan Laut, Polairud Polres Bintan, BPBD, Tagana, dan warga setempat.
"Dengan ditemukannya korban, kegiatan operasi terhadap kondisi membahayakan manusia ditutup, dan semua satuan kembali ke pangkalannya masing-masing," ucap Riyadi.
Riyadi mengimbau warga lebih berhati-hati ketika bermain atau berenang di bibir pantai, khususnya di Pulau Bintan, di tengah kondisi cuaca tengah ekstrem yang bisa memicu gelombang laut tinggi.
"Pantau selalu kondisi cuaca terbaru yang dirilis BMKG atau BPBD. Kalau memang prakiraan terjadi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi, sebaiknya tunda dahulu aktivitas di pesisir pantai," imbau Riyadi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi