jpnn.com, KUPANG - Seorang bocah tewas setelah terjatuh di kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Rumah Sakit (RS) SK Lerik, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Selasa (6/8) lalu.
Reserse Kriminal Polresta Kupang Kota tengah menyelidiki kasus meninggalnya bocah tujuh tahun ini.
BACA JUGA: Geram Kapolres Jember 5 Anggotanya Dikeroyok Pesilat PSHT, Aipda Parmanto Terluka Parah
Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kejadian sebenarnya meninggalnya bocah berusia tujuh tahun yang masih berada di bangku kelas 1 SD.
"Masih dalam penyelidikan, untuk mengetahui anak itu jatuh ke dalam Ipal karena perbuatan seseorang atau akibat kelalaian orang tua. Ini yang masih diselidiki," kata Kasi Humas Polresta Kupang Kota Ipda Florensi Ibrahim Lapuisaly, Kamis.
BACA JUGA: Bocah Tewas Tersengat Listrik saat Mandi Hujan, Begini Kejadiannya
Dia mengatakan bahwa beberapa saksi sudah dimintai keterangan untuk mengungkap kejadian tersebut.
Polresta Kupang Kota juga telah mengimbau kepada pihak RS SK Lerik untuk memperbaiki berbagai fasilitas berbahaya di sekitar RS tersebut.
BACA JUGA: Azrul Ananda: Sudah 7 Tahun Pimpin Persebaya, Baru Kali Ini Liga On The Track
Ipda Florensi Ibrahim Lapuisal mengatakan bahwa tim penyidik juga belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal kasus itu apakah masuk unsur pidana atau tidak.
"Kita tunggu saja dulu hasil penyelidikannya," ujar dia.
Sementara itu, manajemen RS SK Lerik sampai saat ini belum bisa dihubungi bahkan ditemui untuk dikonfirmasi soal kejadian yang terjadi di lingkungan rumah sakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Drg Retnowati dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp menolak untuk memberikan keterangan soal masalah tersebut.
"Jangan. Direktur dulu, kak, karena kejadian di rumah sakit bukan di Dinkes," katanya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Siapkan 40 Ribu Kuota CPNS, 5% Ditempatkan di IKN
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti