Bocah Tewas Usai Mandi di Kali Bersama Temannya

Selasa, 14 Agustus 2018 – 21:18 WIB
Tenggelam. Ilustrasi. Foto: Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Fajri (6) ditemukan tewas mengambang di Kali Cikarang, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Senin (13/8) pagi.

Oleh petugas, jenazah korban dibawa ke rumahnya di Kampung Pengkolan RT 04/04, Desa Kalijaya, untuk segera dimakamkan.

BACA JUGA: Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Satuan Tugas Penanggulangan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Andika Rakhman mengatakan, Fajri sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya pada Minggu (12/8) petang.

Keluarganya menyebut, Fajri tenggelam di Kali Cikarang yang ada di dekat rumah, saat mandi di sana bersama empat temannya.

BACA JUGA: Ayah: Itu Mandi Hujan Pertama dan Terakhir Bintang

“Setelah mandi, empat temannya tidak menemui korban, namun hanya mendapati pakaiannya di tepi kali,” ungkap Andika, Selasa (14/8).

Orang tua korban, Saripudin alias Baron, kemudian melapor ke petugas untuk membantu mencari anaknya. Petugas BPBD, kepolisian, dan warga setempat, berupaya mencari korban menggunakan perahu karet.

BACA JUGA: Sang Ibu Histeris Ketika Lihat Anak Mengapung di Sungai

Keesokan harinya pada Senin sekitar pukul 09.00 WIB, jenazah Fajri ditemukan mengambang sekitar 200 meter dari lokasi korban mandi dan bermain bersama teman-temannya.

Andika mengaku, petugas sempat kesulitan mencari jenazah korban saat malam hari, karena minimnya pencahayaan dan banyaknya tunggak atau sisa batang kayu di kali.

Arus air di kali juga cukup deras, sehingga petugas menunda pencarian jenazah korban.

Upaya pencarian jenazah korban dilanjutkan kembali pada Senin pukul 05.30 WIB. Dengan segala upaya yang maksimal, akhirnya Fajri ditemukan mengapung di tepi kali.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Bekasi Komisaris Sukrisno mengatakan, kejadian tersebut sebetulnya bisa dihindari bila orangtua mengawasi pergaulan dan bermainnya sang anak.

Dengan kejadian ini, dia berharap agar orangtua lebih waspada, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Sayangi sang anak dengan memperhatikan dan mengawasinya ketika bermain, karena kalau sudah kejadian seperti ini orangtua juga yang menyesal,” tandasnya.(kub/pojokbekasi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dulu Pelaku Mutilasi Itu Sangat Pintar Mengaji


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler