jpnn.com, JAKARTA - Habib Novel Bamukmin mengaku ada ketidakharmonisan antara kubu Persaudaraan Alumni atau PA 212 dengan pendukung Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Menurut mantan anggota tim advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandi itu, ketidakharmonisan muncul setelah Prabowo melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Ijtimak Ulama IV juga Bahas Habib Rizieq
“Suhu politik antara kubu 01 dan 02 memang sudah mereda. Namun justru terjadi kegaduhan di kubu 02 sendiri baik antarpartai yang pernah bersama di Koalisi Adil Makmur, juga di Partai Gerindra dan antara 212 dengan BPN,” kata Habib Novel saat dihubungi JPNN.com, Senin (22/7).
BACA JUGA: Sugito Sebut Perkiraan Waktu Kepulangan Habib Rizieq
BACA JUGA: Ijtimak Ulama IV Bahas 4 Masalah, Pastikan tak Undang Prabowo
Puncaknya, kata Novel, dirinya langsung dipecat dari posisi tim advokasi BPN Prabowo - Sandiaga.
“Bahkan saya dikabarkan akan ditangkap, cuma saya enggak tahu ditangkap atas permintaan kubu 01 atau 02. Bukan itu saja, klien saya Ustaz Lancip yang diadvokasi oleh BPN, dicabut surat keputusannya,” tambah Novel.
BACA JUGA: Jika Diundang di Ijtimak Ulama IV, Prabowo Akan Jelaskan soal Pertemuan dengan Jokowi
BACA JUGA: Jubir PA 212 Akui Amien Rais Sudah Berubah, Lantas?
Untuk itu, PA 212 bakal fokus untuk persiapan ijtimak ulama keempat yang digelar awal Agustus 2019 nanti. Nantinya, dalam ijtimak itu akan dibahas semua masalah yang ada. (cuy/jpnn)
Kaesang Beli mobil seharga 2 miliar ?:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jubir PA 212 Akui Amien Rais Sudah Berubah, Lantas?
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan