jpnn.com, JAKARTA - Panitia Asian Games 2018 atau Inasgoc mengklaim menggunakan 90 persen sumber daya lokal dalam upacara pembukaan dan penutupan.
Direktur Pembukaan dan Penutupan Asian Games 2018 Herty Purba menerangkan, pesta olahraga empat tahunan itu menjadi momen bagi anak bangsa untuk unjuk gigi.
BACA JUGA: Asian Games 2018: Tim Soft Tennis Uji Nyali di Jerman
Beberapa pekerja kreatif Indonesia juga diajak serta. Antara lain, Addie MS, dan Ronald Steven yang menangani urusan musik.
Ada pula Dynand Fariz untuk penata busana, Sunaryo (maestro seni rupa), dan Denny Malik untuk penanggung jawab koreografi.
BACA JUGA: Asian Games 2018: Rajin Beli Sepatu, Aldila Keluarkan Jutaan
“Kami juga menggunakan standar tinggi untuk kualitas pelaksanaan nantinya,” kata Herty, Sabtu (26/5).
Hanya saja, untuk alat penunjang sistem elektronik akan menggunakan jasa dari luar negeri.
BACA JUGA: Asian Games 2018: Indofood Satukan Tekad Dukung Timnas
Di sisi lain, Inasgoc juga memperhatikan aspek teknis seperti pengerjaan infrastruktur.
Misalnya, arena pertandingan dan supporting venue lainnya.
Targetnya, awal Juni 2018 mendatang, semua kebutuhan tersebut bisa terselesaikan.
Termasuk renovasi wisma atlet dan penataan kawasan di semua venue untuk pertandingan. (nap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018: Antara Bisnis Hotel dan Paket Wisata
Redaktur & Reporter : Ragil