"Forum seperti ini penting untuk para pemangku kepentingan gerakan pemberantasan korupsi agar dapat bertukar informasi, meningkatkan saling pengertian sehingga bisa tumbuh sinergi dan negara kita bebas korupsi," tutur Boediono dalam sambutannya di acara KPK yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (5/12).
Menurut Boediono, KPK dan penegak hukum lainnya dapat belajar melalui tradiri Jawa yaitu "bersih desa". Artinya, saling bahu-membahu membersihkan lingkungan dan fasilitas perkampungan.
"Saya teringat tradisi yang sangat ditaati masyarakat di Jawa tapi sekarang tampaknya sudah luntur, "bersih deso". Bagi warga desa kegiatan itu adalah wajib kalau tidak ada sanksi sosial, jadi desa bisa sejahtera dan bebas bala. Barangkali kita perlu adopsi semangat bersihkan diri kita sendiri untuk konteks yang lebih luas yaitu cegah dan berantas korupsi," papar Boediono.
Dalam hal ini, Boediono meminta semua kementerian dan lembaga pusat dan daerah untuk melaksanakan amanat reformasi birokrat sesuai Strategis Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK). Selain itu kementerian dan lembaga juga diminta melaporkan rencana aksi pemberantasan korupsi pada KPK agar bisa dipantau.
"Dilaporkan ke KPK untuk dasar tindakan selanjutnya koordinasi bisa jadi landasan PPK. Ada satu kunci lagi keberhasilan yang harus dipegang yaitu niat dan tekad kita semua untuk jaga integritas pribadi kita masing-masing dan berbuat sesuatu untuk perbaiki lingkungan kerja, kemauan untuk perbaiki diri sangat penting dengan niat tersebut," kata Boediono.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Darah PMI Tak Dijamin Bebas HIV
Redaktur : Tim Redaksi