BOGOR - Warga Kota Bogor harus waspada. Sedikitnya terdapat 32 titik bencana yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada. Pemetaan titik bencana itu dilakukan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bogor.
Dari ke-32 titik tersebut, Kecamatan Bogor Barat termasuk daerah yang paling rawan longsor. Tagana menyebut ada enam kelurahan yang masuk dalam kategori rawan bencana. Keenam kelurahan itu adalah Pasirjaya, Cilendek Barat, Cilendek Timur, Gunungbatu, Pasiarkuda dan Loji.
"Titik-titik rawan bencana tersebut meliputi daerah rawan banjir dan longsor," ujar Ketua Forum Koordinasi Tagana Kota Bogor, Surya Kelana Putra kepada Radar Bogor, Kamis (7/2).
Saat ini, Tagana sudah melaporkan kepada Pemkot Bogor perihal daerah-daerah yang rawan bencana. "Kami harap pemkot membangun infrastruktur ramah lingkungan di wilayah rawan bencana," kata dia.
Sementara, Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Dramaga, Hendri Antoro, memperkirakan hujan lebat disertai kilat akan tetap terjadi. Hal itu sebagai tanda peralihan dari musim hujan ke kemarau.
Menurut dia, hujan dengan intensitas tinggi akan terus terjadi hingga Februari 2013. "Kita sudah memasuki musim hujan. Suhu masih normal dan berada di kisaran 31-32 Celsius," ujarnya.
Ia menambahkan, terjadinya hujan disertai petir selama beberapa hari terakhir karena adanya pembentukan awan Cumulonimbus. Awan petir ini sering datang dalam musim penghujan.
Karenanya ia mengingatkan masyarakat yang berada di titik rawan bencana longsor, seperti Kecamatan Bogor Selatan dan Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan.(ram/jpnn)
Dari ke-32 titik tersebut, Kecamatan Bogor Barat termasuk daerah yang paling rawan longsor. Tagana menyebut ada enam kelurahan yang masuk dalam kategori rawan bencana. Keenam kelurahan itu adalah Pasirjaya, Cilendek Barat, Cilendek Timur, Gunungbatu, Pasiarkuda dan Loji.
"Titik-titik rawan bencana tersebut meliputi daerah rawan banjir dan longsor," ujar Ketua Forum Koordinasi Tagana Kota Bogor, Surya Kelana Putra kepada Radar Bogor, Kamis (7/2).
Saat ini, Tagana sudah melaporkan kepada Pemkot Bogor perihal daerah-daerah yang rawan bencana. "Kami harap pemkot membangun infrastruktur ramah lingkungan di wilayah rawan bencana," kata dia.
Sementara, Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Dramaga, Hendri Antoro, memperkirakan hujan lebat disertai kilat akan tetap terjadi. Hal itu sebagai tanda peralihan dari musim hujan ke kemarau.
Menurut dia, hujan dengan intensitas tinggi akan terus terjadi hingga Februari 2013. "Kita sudah memasuki musim hujan. Suhu masih normal dan berada di kisaran 31-32 Celsius," ujarnya.
Ia menambahkan, terjadinya hujan disertai petir selama beberapa hari terakhir karena adanya pembentukan awan Cumulonimbus. Awan petir ini sering datang dalam musim penghujan.
Karenanya ia mengingatkan masyarakat yang berada di titik rawan bencana longsor, seperti Kecamatan Bogor Selatan dan Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan.(ram/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Tahan Macet, Jokowi Gunakan Voorijder
Redaktur : Tim Redaksi