Bogor Waspada Flu Burung

Rabu, 25 Januari 2012 – 11:05 WIB

BOGOR - Walikota Diani Budiarto menginstruksikan dinas terkait agar serius menangani kasus flu burung di Kota Bogor. Pasalnya, mewabahnya flu burung ini, ditambah dengan kenaikan harga pangan ternak berpotensi mengancam keberlangsungan usaha peternakan di Kota Bogor.

Ia juga menginginkan agar tahun ini dilakukan-usaha-usaha preventif guna mencegah mewabahnya kembali flu burung. “dinas terkait harus bekerja lebih keras sesuai dengan fungsional masing-masing,” ujar Diani kepada Radar Bogor (Group JPNN) ditemui di Balaikota, kemarin.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Bogor, Robert mengatakan bahwa pihaknya sudah melaksanakan instruksi walikota tersebut. Dikatakan Robert, pihak Dinas Pertanian sudah mengintensifkan penyebaran vaksin guna pencegahan flu burung ini yang dijadwalkan sekitar Maret 2012 sesuai dengan cairnya dana APBD Kota Bogor.

“akan melakukan pencegahan-pencegahan mengenai virus mematikan ini. Jika ada unggas yang terkena virus H5N1, kita akan langsung turun ke lapangan,” tukasnya.

Dinas Pertanian juga meminta bila ada masyarakat yang memiliki unggas
mati mendadak agar segera melapor kepada pihak terkait, seperti kelurahan atau Dinas Pertanian.

Sementara itu, District Surveillance Officer (DSO) Bidang Pencegahan Flu Burung Dinas Kesehatan Kota Bogor, Dwi Sukamto menyebutkan, penyebaran virus berasal dari unggas terjadi pada musim penghujan, yakni dari Desember hingga Maret.

“Pada April, biasanya musim penyebaran akan berkurang, karena sudah masuk musim kemarau,” terangnya.

Namun, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan adanya kasus flu burung. Kasus flu burung di Bogor masih relatif kecil. Pada 2009, terdapat empat kasus, di antaranya dua meninggal dan dua suspect (terjangkit virus).

Sementara itu, virus flu burung yang mulai mewabah di Kabupaten Bogor mulai mengancam usaha peternakan unggas di Kota Bogor. Umar, salah seorang peternak ayam di RW 09 Kampung Pondokrumput, Kelurahan Kebonpedes, Kecamatan Tanahsareal mengaku, usahanya cukup terganggu, karena order ayamnya mulai berkurang.

“Saya dengar dari pedagang ayam di pasar, flu burung sudah menyebar di Kabupaten Bogor. Makanya, usaha saya menurun cukup drastis. Pedagang pasar lebih memilih beli ayam dari luar Bogor, karena dianggap bebas flu burung,” tuturnya.(cr2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fraksi Masih Menunggu Alasan Prijanto


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler