jpnn.com - Nila setitik susu sebelanga. Bila kepercayaan sudah hilang. Sumpah pocong sambil sujud-sujud pun tetap tak akan meluluhkan hati wanita asal Semolowaru, Karin, 28.
Karin tetap teguh pendirian sekokoh tembok untuk melangkah menjadi janda kinyis-kinyis.
BACA JUGA: Dicurigai Punya Simpanan Wanita Panti Pijat, Suami Kalap...
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
MATA dan hati Karin sudah tertutup rapat. Padahal, suaminya Donwori, 30, sudah merengek minta ampun di dalam ruang sidang.
BACA JUGA: Penerbangan Ambon-Ujung Pandang Alami Kendala, Begini Penjelasan Lion Air
Tak sampai di situ, Donjuan melanjutkan minta maaf sambil bersujud di hadapan Karin.
Pandangan pengunjung PA tak dihiraukan. Karin melangkah cepatdan menolak pegangan Donwori.
BACA JUGA: Polda Jatim Bakal Dapat Hibah Rp 109 Miliar
Orang tua Donwori turut ikut dalam proses sidang gugatan cerai Karin.
Orang tua Karin juga memintaa maaf atas kelakuan anaknya.
Sayang, Karin tetap tidak percaya lagi dengan suaminya.
“Istri saya itu perfec banget. Ini urusannya hanya gara-gara saya pinjam uang dia dengan alasan biaya rumah sakit ibu, tapi saya bayarkan untuk bantu anak mantan saya,” kata Donwori.
Meskipun sudah menikah dengan Karin, Donwori masih berhubungan baik dengan para mantannya.
Sebab, orang tua Donwori sangat terbuka dan menjaga komunikasi dengan semua teman anaknya.
Begitupula saat ada mantan Donwori yang terkena musibah ditinggal suami dan anaknya sedang sakit demam berdarah.
Keluarga Donwori langsung menolongnya. Kebetulan orang tua Donwori sudah pensiun.
Jadi penghasilan mereka pun minim. Bila ada kebutuhan yang mendadak mereka meminta Donwori sebagai anak bungsu mereka.
Justru Donwori juga tidak punya uang. Hasil gaji Donwori sudah diserahkan untuk cicilan rumah.
Untuk keperluan sehari-hari Donwori seringkali meminta pada istrinya yang bekerja sebagai bidan di salah satu rumah sakit swasta.
“Ya gimana lagi. Tidak ada uang. Saya waktu itu kepepet. Ibu minta bantu sanget. Saya tidak berani bilang untuk keperluan anak mantan, wah bisa berabe. Istri saya super pecemburu,” kata staf administrasi sekolah itu.
Sementara itu, Karin masih fokus dengan proses gugatan cerainya, Rabu (21/9). Karin mengaku sakit hati dengan kebohongan Donwori dan keluarga.
“Iya memang hanya sekali. Tapi, apakah saya tahu dia dan keluarga banyak bohong di luar itu,” kata dia.
Meski sekali, Karin sangat menyayangkan kebohongan Donwori. Apalagi, selama ini Karin melihat dan kagum dengan sosok Donwori dan keluarganya yang sangat baik.
“Baik banget. Coba suami jujur buat apa uang itu. Ya mungkin tidak sakit hati aku,” tegas Karin berkali-kali.
Benerkah si Karin tidak sakit hati?
“Iya sakit sih. Dulu mantannya deket banget. Kalau mereka tidak ada hubungan apa-apa, ya tidak mungkin keluarga mereka ngasih. Ya kali aja itu anak Donwori. Intinya aku sudah tidak percaya,” pungkas Karin. Waduww! (*/no)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Percepat Pengentasan Kemiskinan Melalui Program TMMD
Redaktur : Tim Redaksi