jpnn.com - Air kelapa memiliki banyak manfaat gizi. Namun, apakah air kelapa aman untuk dikonsumsi oleh penderita gagal ginjal?
Berikut fakta seputar air kelapa yang harus diketahui jika Anda mengalami gagal ginjal.
BACA JUGA: Kenali Manfaat Minyak Kelapa untuk Kesehatan Kulit Bayi
Konsumsi air kelapa dan diet untuk penderita gagal ginjal
Sebenarnya air kelapa adalah minuman yang aman dan sehat bagi orang normal. Akan tetapi, penderita gagal ginjal harus berhati-hati dan membatasi makanan dan minuman yang tinggi kalium dan natrium, termasuk air kelapa.
BACA JUGA: 5 Manfaat Air Kelapa Bagi Kesehatan
Asupan protein, cairan, dan elektrolit (terutama natrium, kalium, dan fosfat) adalah indikator zat gizi yang paling utama diperhatikan. Kondisi penderita gagal ginjal sangat fluktuatif.
Tingkat keparahan fungsi ginjal, terapi obat yang dijalani, dan riwayat penyakit sangat menentukan diet apa yang boleh dijalani.
BACA JUGA: Manfaat Air Kelapa Untuk Kesehatan Jantung
Selain itu, diet untuk penderita gagal ginjal bukan hanya sekadar membatasi makanan atau minuman yang tinggi kalium dan natrium, tapi juga tentang pengaturan porsi dan pengetahuan tentang bahan makanan yang aman.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang tergolong rendah natrium dan kalium, tapi dengan porsi yang banyak tentu akan sama saja risikonya dengan mengonsumsi bahan makanan tinggi natrium dan kalium.
Selalu konsultasikan kondisi kesehatan kepada dokter dan ahli gizi ginjal agar dapat mengetahui porsi makan dan minum yang diperbolehkan sesuai kondisi klinis yang terbaru.
Fakta air kelapa yang perlu diketahui penderita gagal ginjal
Sebagaimana disebutkan di atas, penderita gagal ginjal harus membatasi asupan yang tinggi kalium dan natrium, padahal air kelapa memiliki kandungan kalium dan natrium yang tinggi. Berikut penjelasannya.
1. Kandungan kalium air kelapa lebih tinggi daripada pisang
Air kelapa memiliki kandungan kalium yang 2x lipat lebih tinggi dari pada pisang dalam 1 sajian. Dalam 1 cangkir air kelapa terdapat 600 mg kalium, sedangkan 1 buah pisang ukuran sedang hanya mengandung 362 mg kalium saja.
Menurut National Kidney Foundation, asupan kalium yang diperbolehkan untuk penderita gagal ginjal adalah antara 1.500-2.300 mg per hari. Minum 1 gelas air kelapa sudah memenuhi sekitar 30% asupan kalium yang diperbolehkan dalam sehari. Oleh karena itu, penderita gagal ginjal harus lebih berhati-hati apabila ingin minum air kelapa.
Orang dengan gagal ginjal tidak mampu secara optimal meregulasi dan dan melakukan proses sekresi elektrolit dalam tubuhnya, termasuk kalium. Kadar kalium yang tinggi dalam tubuh atau hiperkalemia yang dapat berakibat fatal. Hiperkalemia menyebabkan detak jantung yang tidak beraturan, kelumpuhan, kejang, hingga gagal jantung.
Apabila penderita gagal ginjal ingin minum air kelapa, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi ginjal terlebih dahulu. Hal ini penting agar dapat mengetahui seberapa banyak kalium dalam bahan makanan yang aman dikonsumsi dalam sehari.
2. Air kelapa termasuk minuman yang tinggi natrium
Sama halnya dengan kalium, natrium juga umumnya dibatasi bagi penderita gagal ginjal. Natrium menjadi salah satu faktor terjadinya kondisi hipertensi yang sering terjadi. Penderita gagal ginjal disarankan untuk mengonsumsi natrium tidak lebih dari 1.500-2.000 mg per hari, baik itu dari makanan atau minuman.
Dalam 1 gelas atau sekitar 250 ml air kelapa mengandung sekitar 250 mg natrium. Mengonsumsi 1 gelas air kelapa sudah mengambil 15% jatah asupan natrium yang diperbolehkan dalam sehari. Tergolong cukup tinggi untuk sebuah segelas minuman. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi penderita gagal ginjal untuk membatasi konsumsi air kelapa.
3. Konsumsi air kelapa harus dimasukkan dalam perhitungan asupan cairan per hari
Penderita gagal ginjal stadium akhir, umumnya sudah menjalani terapi dialisis karena ginjal sudah tidak mampu mengeluarkan cairan dari dalam tubuh. Pasien dialisis memiliki perhitungan kebutuhan cairan dan asupan cairan yang diperbolehkan setiap harinya.
Penentuan pembatasan cairan bervariasi tergantung pada metode dan penarikan cairan saat dialisis, produksi urin, dan kondisi klinis lainnya. Oleh karena itu, pengaturan cairan yang masuk harus diperhatikan dengan teliti. Baik itu untuk minum air putih setelah makan, minum air putih untuk konsumsi obat, maupun minum cairan lain sesuai dengan preferensi.
Konsumsi air kelapa untuk penderita gagal ginjal harus harus diikutsertakan dalam perhitungan cairan yang masuk dan ikut mengambil bagian dari restriksi cairan per hari. Selain itu, pada pasien gagal ginjal dengan pembatasan cairan disarankan untuk lebih bijaksana dalam memilih cairan yang masuk ke dalam tubuh. Sebaiknya tetap menghindari cairan yang tinggi akan kalium dan natrium.(HelloSehat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada